Page 14 - e-Scrapbook
P. 14
Candi kalicilik berdiri di tanah seluas 166 m2.
Candi ini memiliki pintu disebelah barat
sehingga menyerupai candi bangkal.
Terdapat 3 pintu semu di tubuh candi, pintu
ini mneyerupai pintu masuk candi. Relief kala
dipahatkan di pintu dan juga pintu semu
yang menghiasi tubuh candi. Ditemukan dua
arca yakni arca mahakala dan arca syiwa
mahaguru. Melihat situs candi kalicilik
Sejarah Candi
terdapat arca, menjadikan muncul asumsi
atau pernyataan bahwa situs ini dulunya
difungsikan sebagai tempat memuja dewa
syiwa (Soeroto, 2010:105).
Melihat ornamen-ornamen serta pahatan
yang ada pada candi menunjukkan bahwa
kalicilik
candi ini merupakan rintisan agama hindu.
Candi yang merupakan peninggalan pada
periode klasik akhir XIV-XVI M ini keadaanya
masih berdiri dengan kokoh akan tetapi atap
candi sudah runtuh. Tahun 1913 pemerintah
melakukan pemugaran dengan tujuan
menyelamatkan bangunan dari keruntuhan.
Perkembangan candi ini mengalami
pemugaran terakhir pada 1992-1993.
Pemberian nama pada Candi Kalicilik
memiliki kaitan erat dengan keadaan masa
lalu. Nama candi kalicilik diambil dikarenakan
pada zaman dahulu pada sekitar candi ada
sungai kecil (kali:jawa yang berarti sungai dan
cilik: jawa yang berarti kecil)
(kediripedia.com).