Page 43 - BUKU PENGAYAAN " SITINJAU LAUIK MENURUT SUDUT PANDANG FISIKA"
        P. 43
     Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:
                                            Mengetahui  tentang  konsep  rem  blong,
                                     beberapa kasus rem blong di Sitinjau Lauik, penyebab
                                     kendaraan  mengalami  rem  blong  di  Sitinjau  Lauik,
                                     dan solusi agar kendaraan tidak mengalami rem blong
                                     di Sitinjau Lauik
                        A. Konsep Rem Blong
                           Sitinjau Lauik telah lama menjadi titik  kritis bagi pengendara yang melintasi
                        kawasan padang-solok. Jalur ini juga terkenal dengan tanjakan curam dan tikungan
                        tajamnya kerap menjadi saksi bisu tragedi rem blong yang merenggut nyawa. Rem
                        blong  merupakan  kondisi  ketika  sistem  pengereman  kendaraan  tidak  berfungsi
                        dengan  baik  atau  bahkan  tidak  berfungsi  sama  sekali.  Ini  biasanya  terjadi  saat
                        kendaraan  sedang  bergerak  terutama  di  jalan  menurun  dan  dapat  menyebabkan
                        kecelakaan  serius.  Fenomena  rem  blong  ini  bukan  hanya  sekedar  kebetulan
                        melainkan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang saling berkaitan.
                           Karakteristik jalur Sitinjau Lauik dengan kemiringan 45 derajat memberikan
                        tekanan luar biasa pada sistem pengereman kendaraan. Ketika kendaraan menuruni
                        tanjakan, gaya gravitasi mendorong massa kendaraan ke bawah dengan kekuatan
                        besar. Sistem rem harus bekerja ekstra keras untuk menahan laju kendaraan. Dalam
                        kondisi  ini,  gesekan  terus-terusan  antara  kampas  rem  dan  piringan  atau  tromol
                        menghasilkan  panas  berlebih.  Pemanasan  berlebihan  pada  sistem  rem  menjadi
                        malapetaka.  Saat  temperatur  rem  meningkat  drastis,  efektivitas  pengereman
                                                                                                     35
     	
