Page 78 - BUKU PENGAYAAN " SITINJAU LAUIK MENURUT SUDUT PANDANG FISIKA"
P. 78
b. Konsep fisika pada lampu jalan
1) Listrik dan energi
Lampu jalan biasanya menggunakan listrik sebagai sumber energi. Energi
listrik ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pembangkit listrik atau
energi terbarukan seperti panel surya. Beberapa lampu jalan modern
menggunakan panel surya. Panel surya mengubah energi matahari menjadi
energi listrik melalui efek fotovoltaik, di mana foton dari sinar matahari
memisahkan elektron dari atom semikonduktor.
2) Sensor dan kontrol otomatis
Banyak lampu jalan dilengkapi dengan sensor cahaya (seperti LDR - Light
Dependent Resistor) yang mengatur nyala lampu berdasarkan intensitas cahaya
lingkungan. Ketika malam tiba dan cahaya berkurang, sensor akan mengaktifkan
lampu. Ini mengurangi pemborosan energi dan memastikan lampu hanya
menyala saat diperlukan
3) Kesetimbangan benda tegar
Kesetimbangan benda tegar merupakan syarat di mana suatu benda tidak
mengalami rotasi atau pergerakan. Pemasangan lampu jalan ternyata juga
mempertimbangkan konsep fisika mengenai kesetimbangan. Lampu harus
dipasang dengan stabil agar tidak mudah roboh atau terganggu oleh angin atau
getaran. Pada lampu lalu lintas tali pengait yang menghubungkan tiang
menggunakan batang yang dipasangi lampu lalu lintas. Apabila tidak terdapat
pengait yang dipasang dalam lampu lalu lintas maka akan terjadi
ketidakseimbangan antara tiang lampu dan lampu lalu lintasnya.
4. Rambu-rambu lalu lintas
a. Jenis-jenis rambu lalu lintas
Rambu merupakan salah satu perlengkapan jalan. Menurut bentuknya terdapat
dua macam yaitu rambu konvensional dan rambu elektronik. Sedangkan menurut
jenisnya dibedakan seperti di bawah ini:
1) Rambu peringatan
Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada
bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada jalan dan untuk menginformasikan
70