Page 149 - E-MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 149

Hujan Asam Rusak Patung Tembaga di Bandung
               Bandung  -  Kondisi  geografis  Bandung  yang  berada  di  daerah
               cekungan  perparah  tingkat  polusi.  Celakanya  hal  tersebut  memicu
               potensi terjadinya hujan asam. Parahnya hujan asam, bisa dilihat dari
               rusaknya patung-patung tembaga di Bandung.

               Demikian dikatakan oleh Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer
               dan Iklim Dr Thomas Djamaluddin di ruang kerjanya, lantai 2 kantor
               Lembaga  Penerbangan  dan  Antariksa  Nasional  (LAPAN),  Jalan
               Djunjunan No 133, Rabu (22/4/2009) siang.

               "Berbeda  dengan  Jakarta  yang  sama-sama  memiliki  tingkat  polusi
               tinggi,  geografis  Bandung  yang  berada  di  daerah  cekungan
               memperparah  iklim  di  Bandung.  Cekungan  membuat  udara  tidak
               mengalir ke luar dan ini membuat potensi hujan asam meningkat,"
               paparnya.

               Menurut  Thomas,  indikator  yang  bisa  dilihat  dari  terjadinya  hujan
               asam di Kota Bandung adalah bercak-bercak berwarna kehijauan di
               patung-patung yang terbuat  dari tembaga yang banyak tersebar di
               Kota  Bandung.  Salah  satunya  adalah  patung  pemain  bola  di
               pertigaaan Jalan Tamblong dan Jalan Sumatera.

               "Kita  bisa  melihat  di  patung-patung  tersebut  terdapat  bercak
               berwarna kehijauan. Hal itu dikarenakan adanya reaksi kimia yang
               diakibatkan oleh zat asam," terangnya.

               Menurutnya  sejak  1997,  Bandung  sudah  mengalami  hujan  asam.
               Namun  derajat  keasamannya  masih  rendah.  Tapi  pihaknya  pernah
               mencatat pada tahun 2000, terjadi hujan asam dengan tingkat PH 4,
               padahal ambang batasnya adalah 5,6.

               "Dikatakan  asam  jika  PH  nya  kurang  dari  5,6.  Sejak  1997,  PH-nya
               sudah  di  bawah  ambang  batas  5,6.  Bahkan  puncaknya  pada  tahun





                                                                             132
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154