Page 43 - E-MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 43

menjadi lebih jauh sehingga gaya ikatan antar molekul menjadi lebih
               lemah.

               2.  Sifat Kimia Alkana

               ❖     Alkana  dan  sikloalkana  tidak  reaktif,  cukup  stabil  apabila
                     dibandingkan  dengan  senyawa  organik  lainnya.  Oleh  karena

                     kurang  reaktif,  alkana  kadang  disebut  parafin  (berasal  dari

                     Bahasa Latin: parim affins, yang artinya “afinitas kecil sekali”)
               ❖     Alkana  dapat  bereaksi  dengan  halogen,  salah  satu  atom  H

                     diganti  oleh  halogen.  Reaksi  dengan  halogen  tersebut

                     dinamakan reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil halida.
                     Contoh: CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

               ❖     Alkana dapat dibakar dengan sempurna menghasilkan CO2 dan

                     H2O.
                     Contoh: CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O



                  D.  Isomer Alkana
                       Isomer berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “Iso” yang

               berarti “sama”, dan “meros” yang berarti “bagian”. Isomer merupakan

               dua  senyawa  atau  lebih  yang  memiliki  rumus  molekul  yang  sama.
               Untuk senyawa alkana hanya memiliki isomer struktur, yaitu senyawa

               yang  memiliki  rumus  molekul  sama  tetapi  mempunyai  perbedaan

               struktur karena adanya variasi urutan (susunan) atom yang terikat
               satu sama lain dalam suatu molekul.


                       Alkana yang mengandung 3 atom karbon atau kurang seperti
               CH4, C2H6 dan C3H8 tidak memiliki isomer struktur, karena hanya ada









                                                                               26
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48