Page 125 - E-MODULPJOKUNTUKMAHASIWAPIAUD.html
P. 125
disebut siklooksigenase. Pada reaksi peradangan, prostaglandin memiliki efek melebarkan
arteri dan meningkatkan permeabilitas arteri (mirip dengan efek histamin dan bradikinin), serta
menimbulkan nyeri pada reaksi peradangan (Bahrudin, 2018; Moskowitz, 1984; Sa’diyah,
2018). Sel nosiseptor memiliki reseptor prostaglandin dan distimulasi sehingga menghasilkan
prostaglandin di area cedera jaringan.
4. Leukotriene
Leukotrien adalah keluarga mediator inflamasi eikosanoid yang diproduksi dalam sel darah
putih melalui oksidasi asam arakidonat (AA) dan asam lemak esensial, asam eikosanoid (EPA),
oleh enzim asam arakidonat 5- lipoxygenase. Leukotrien menggunakan sinyal lipid untuk
mengirim informasi ke sel yang menghasilkannya (sinyal autokrin) atau sel tetangga (sinyal
parakrin) untuk mengatur respons imun Produksi leukotrien sering disertai dengan produksi
histamin dan prostaglandin, yang juga berperan sebagai mediator inflamasi Salah satu
fungsinya (terutama leukotriene D4) adalah memicu kontraksi otot polos yang mengelilingi
bronkus; Kelebihan produksi leukotrien adalah penyebab utama peradangan pada asma dan
rinitis alergi Antagonis leukotrien digunakan untuk mengobati penyakit ini dengan
menghalangi produksi atau aksi leukotrien (Amsia, 2020; Andriyono, 2019; Jalal, 2005).
G. Respon Peradangan
Peradangan adalah gejala umum dari cedera olahraga
akut (Heere, 1988; Satia Graha, 2015). Dapat terjadi
respon peradangan berupa tanda dan gejalanya sebagai
berikut:
1. Tumor (pembengkakan) https://youtu.be/dse5-
zIB6Eg?si=jkkdjrEUq3YITA1N
Tumor adalah tahap kedua dari proses inflamasi, yang ditandai dengan aliran plasma ke area
jaringan yang rusak. Tanda peradangan yang paling jelas ada pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas kapiler, peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan yang rusak
(rusak), menyebabkan protein plasma bocor dari pembuluh darah ke ruang interstisial
(Nurjanah, 2016; V. Stankov, 2012).
2. Kalor (peningkatan suhu)\
Seseorang akan merasakan panas dan muncul kemerahan di tubuh dan ini terjadi pada saat
bersamaan. Ada rasa hangat karena darah di area peradangan lebih banyak dibandingkan daerah
lain di sekitar peradangan (Udkhiyah & Jamaludin, 2020; V. Stankov, 2012). Fenomena panas
ini terjadi bila terjadi pada permukaan kulit.Sebaliknya, ketika itu terjadi jauh di dalam tubuh,
kita tidak dapat melihat atau merasakannya.
3. Rubor (perubahan warna menjadi kemerahan)
Rubor adalah perubahan warna kulit pada bagian tubuh yang meradang. Rubor terjadi pada fase
pertama proses inflamasi, yang terjadi saat darah menumpuk di area mediator kimia endogen
jaringan yang rusak (kinin, prostaglandin, histamin) (Wati et al., 2022). Selama respon
inflamasi, pembuluh darah melebar (vasodilatasi), menyebabkan lebih banyak darah mencapai
jaringan rusak.
4. Dolor (nyeri)
Nyeri radang dapat disebabkan oleh beberapa hal: 1.) Akibat pembengkakan jaringan,
meningkatkan tekanan lokal dan menyebabkan rasa sakit. 2.) Bahan kimia atau mediator nyeri
seperti prostaglandin dilepaskan, Histamin, bradykinin, yang dapat merangsang saraf tepi di
E-modul Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud 119