Page 82 - revisi pjok
P. 82
pengalaman umat manusia akan diwariskan kepada keturunannya seiring berjalannya waktu,
bermain adalah munculnya motivasi yang tidak diketahui baik oleh anak-anak maupun orang
dewasa, ada dua dorongan kuat, libido dan libido. bermain memenuhi atau melengkapi perasaan
yang dibayangkan tentang diri sendiri. Kelemahan dan kerendahan hati juga bisa disalurkan dalam
permainan. Permainan adalah fenomena nyata atau fenomena yang mencakup unsur-unsur dari
suasana permainan. Motivasi bermain, yaitu tidak secara khusus ditujukan untuk mencapai prestasi
tertentu, tetapi anak bermain untuk permainan itu sendiri, sehingga tujuan dari permainan itu adalah
permainan itu sendiri.
Ruang lingkup teori latihan berarti bahwa bermain berarti latihan awal atau pra pendidikan
melalui bermain akan menciptakan persiapan hidup untuk masa depan dan membangun kepribadian
yang positif, hal ini penting untuk kelangsungan hidup mereka. Bermain dapat mengaktifkan otak
anak, menciptakan struktur saraf dengan mengintegrasikan aktivitas belahan otak kanan dan kiri
secara seimbang, serta mengembangkan dasar-dasar pemahaman saraf. berguna untuk masa depan.
Dalam hal ini otak yang berperan aktif berada dalam kondisi yang sangat baik untuk belajar (Vania
et al., 2019).
C. Tujuan Dan Manfaat Bermain
Tujuan dan manfaat bermain adalah mengetahui peran
yang dimainkannya dalam perkembangan anak atau
manusia. Namun dalam konteks masa kanak-kanak,
bermain bertujuan untuk menggali anak sedemikian rupa
sehingga dapat mengeluarkan atau mensucikan segala https://youtu.be/lBYY4A1VE5Q?si=blr
kemampuan yang dimilikinya. GLnDPxtXfJdcd
Selain itu, permainan bertujuan untuk menjadi bahan percobaan bagi anak-anak, dimana
melaluinya mereka dapat melakukan tugas-tugas percobaan untuk mendapatkan pengetahuan,
pengalaman atau pengalaman baru. Tujuan dari sebuah permainan adalah untuk menirukan anak,
karena dianggap sebagai tiruan anak, yaitu permainan sama bermaknanya dengan mainan anak agar
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.Dengan cara ini, anak belajar apa yang dilihat, diraba,
dicium, didengar. Mereka dapat mengembangkan indera/pengetahuannya sehingga dapat mengenali
berbagai hal. Dalam hal ini, anak juga dapat mengembangkan kemampuan motoriknya melalui
kegiatan berlari, berjalan, melompat dan kegiatan atau kegiatan sejenis. Bermain juga dapat
menyalurkan energi fisik yang tertekan. Tujuan kegiatan bermain antara lain:
1. Memperkuat otot dan meningkatkan koordinasi dengan gerakan
2. Pengembangan keterampilan emosional
3. Mengembangkan keterampilan intelektual
4. Meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri.
Melalui bermain, anak dapat melakukan perubahan fisik yang positif dan mengembangkan
keterampilan dan aspek fisik bagi anak seperti kecepatan, kekuatan, daya ledak, kelentukan,
keseimbangan, kelincahan, daya tahan, ketepatan dan koordinasi.(Misbahun, 2022)Selain tujuan
permainan, ada banyak manfaat.
1. Untuk perkembangan jasmani pendidikan jasmani
2. Untuk perkembangan motorik kasar dan halus
3. Mengembangkan aspek sosial
4. Mengembangkan ciri-ciri emosional atau kepribadian
5. Mengembangkan aspek kognitif kecerdasan/kecerdasan
76 E-modul Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud