Page 24 - E-Modul Adela
P. 24
STUDI KASUS 2
LATIHAN KASUS 2
Materi : Peredaran Darah pada Manusia
Terlalu banyak aktivitas serta tekanan memicu terjadinya stress. Pada
remaja (15 tahun <) stress dapat dipicu dari gaya hidup, pola makan serta
perihal percintaan. Sedangkan pada mahasiswa,stress stress dipicu pada
persoalan akademik dan perkuliahan. Stress dapat berkontribusi pada
peningkatan tekanan darah dan berpotensi menyebabkan hipertensi.
Pada tahun 2014 prevalensi stress di Indonesia sebesar 72,76% dengan
tingkat ringan hingga berat. Masyarakat di Puskesmas Kelapa Sawit
Kabupaten Boyolali yang berusia 21–45 tahun dengan tingkat stress serius
1,5 kali lebih tinggi berisiko terkena hipertensi dibandingkan responden
dengan tingkat stress minor. Seseorang yang mengalami stress cenderung
terlibat dalam perilaku kesehatan yang buruk seperti merokok, konsumsi
alkohol, kurang melakukan aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan pola tidur yang
buruk. Hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan
darah (hipertensi).
Berbagai pola aktivitas remaja dan mahasiswa seperti banyaknya kegiatan
yang dilakukan serta tekanan yang dihasilkan, pola makan yang buruk dan
persoalan akademik yang tidak optimal dapat memicu stress. Dari stress ini
pula nantinya berkelanjutan menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem
peredaran darah manusia yakni tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sumber : Delavera, Aenaya., Kemal, N, Siregar, Ryza, Jazid., Tris, Eryando. “Hubungan
Kondisi Psikologis Stress dengan Hipertensi pada Penduduk Usia Diatas 15 Tahun di
Indonesia”. Bikfokes 1 (3) (2021) : 148-159.
17
E-Modul Pembelajaran Biologi