Page 38 - Ziarah Ketanah Jawara
P. 38

“Tidur dulu, yuk! Besok Mama hanya akan mengajakmu ke

          daerah dekat sini saja. Menikmati kuliner lagi.  Sate bebek Cibeber
          dan Rabeg Cilegon.”

                 “Apa? Rabeg? Apaan itu?”

                 Kuketik papan tombol netbook-ku lalu aku mulai berselancar
          bersama Mbah Google hingga tertidur pulas.

                                         ***


                 “Wahai, Cantika kemarilah!”

                 “Ada apa gerangan, wahai Tuan Raja?”
                 “Tahukah, wahai engkau Sang Koki Kerajaan yang hebat nan

          cantik bernama Syahla Cantika Puja Asmayati. Saat perjalananku ke
          Tanah  Suci  Arab  Saudi  aku  sangat  terkesan  dengan  kotanya  yang

          sangat indah.”

                 “Apa  yang membuatmu begitu kagum dan terpesona, wahai
          Baginda?”

                 “Aku singgah untuk pertama kalinya di kota pelabuhan di tepi
          Laut  Merah  bernama  Rabig.  Menurut  cerita  orang  di  sana,  kota

          tersebut  adalah  sebuah  kota  kuno  yang  sebelumnya  bernama Al
          Johfa. Pada awal abad ke-17, kota ini hancur karena diterjang ombak

          besar dan dibangun kembali menjadi kota indah dengan nama baru

          Rabiq.”
                 “Hamba  turut  senang  dan  bahagia  mendengar  cerita  yang

          mulia.”


                                          27
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43