Page 7 - Modul 10 GGB Kelas 8
P. 7

PENDAHULUAN



                     Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  merupakan  konsep  pembelajaran  alam  dan

             mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran
             IPA  sangat  berperan  dalam  proses  pendidikan,  karena  IPA  memiliki  upaya  untuk

             membangkitkan  minat  manusia  serta  kemampuan  dalam  mengembangkan  ilmu

             pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta
                     Manusia memiliki indera pendengaran, yang memungkinkan manusia mengindera

             gelombang  bunyi.  Bunyi  menjadi  obyek  kajian  menarik  bagi  siswa,  juga  pada  jenjang
             SMP/MTs.  Penekanan  utama  adalah  pada  karakteristik  bunyi:  nada,  kuat  bunyi,  warna

             bunyi,  dikaitkan  dengan  karakteristik  gelombangnya.  Selanjutnya,  berbagai  teknologi

             yang berkaitan dengan bunyi (misalnya SONAR dan USG) juga menjadi bahasan yang
             menarik. Yang tidak kalah menariknya adalah penyelidikan sederhana oleh siswa tentang

             sumber  bunyi  dan  resonansi.  Ini  semua  memerlukan  pemahaman  tentang  getaran  dan
             gelombang.

                     Modul Berbasis PBL (Problem Based Learning) pada materi Getaran, Gelombang

             dan  Bunyi adalah modul yang dikembangkan mengikuti kurikulum 2013 yang menuntut
             peserta didik harus memiliki kemampuan untuk mencari tahu sendiri tentang fenomena

             ilmu  fisika  yang  terdapat  dalam  kehidupan  sehari-hari,  sementara  pendidik  menjadi
             fasilitator  dalam  pembelajaran,  dalam  hal  ini  pendidik  tetap  menjelaskan  beberapa

             materi  tertentu.  Modul  ini  dikembangkan  dengan  menggunakan  kerangka  yang
             mengacu  pada  teori  konstruktivisme.  Modul  Pembelajaran  ini  bertujuan  supaya

             pendidik  dan  peserta  didik  yang  menggunakannya  dalam  proses  belajar  mengajar  akan

             mengalami proses yang bermakna untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas peserta
             didik.

                     Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran melibatkan interaksi dengan teman

             dalam satu kelompok, sehingga dapat membantu konseptual melalui suatu interaksi. Salah satu
             model intruksi yang mendukung aktivitas peserta didik tersebut yaitu model PBL (Problem Based

             Learning).  Model  ini  digunakan  di  dalam  modul  untuk  merencanakan  kegiatan  belajar  seperti
             pengajaran kontruktivisme. Model pembelajaran PBL pertama kali dipopulerkan oleh Barrows dan

             Tamblyn (1980) pada akhir abad ke 20. Problem Based Learning PBL adalah merupakan salah
             satu model pembelajaran yang mengacu pada teori belajar konstruktivis, dimana esensi dari modul






                                                           1
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12