Page 30 - E-book Interaktif Materi Enzim dan Metabolisme
P. 30
2) Derajat keasaman (Ph)
Seperti setiap enzim yang memiliki suhu optimal, enzim
juga memiliki pH optimal. Nilai pH optimal bagi sebagian besar
enzim berada pada kisaran pH 6-8, namun terdapat beberapa enzim
yang memiliki pH optimal pada kondisi asam atau basa. Misalnya,
pepsin ( enzim pencernaan dalam lambung manusia) bekerja
paling baik pada pH 2. Sebaliknya, arginase (enzim katalis proses
hidrolisis senyawa arginina menjadi ornitina dan urea) memiliki
pH optimal 10.
Gambar 9. Grafik perbandingan pH optimal pepsin, amilase,
dan arginase.
(Sumber: https://tinyurl.com/bp6wwdm8, 2023)
3) Inhibitor
Zat penghambat kerja enzim disebut sebagai inhibitor.
Berdasarkan sifat ikatannya, inhibitor dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a) Inhibitor irreversible yaitu jika inhibitor berikatan dengan Sisi
aktif enzim secara kovalen sehingga mempunyai ikatan yang
kuat dan tidak dapat terlepas. hal tersebut menyebabkan enzim
menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula.
b) Inhibitor reversible yaitu jika inhibitor berikatan dengan enzim
secara lemah. artinya inhibitor dapat terlepas kembali dari
enzim sehingga Enzim dapat kembali aktif seperti
semula. inhibitor reversible dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu inhibitor reversible kompetitif dan inhibitor
reversible non kompetitif.
PAGE 14 E-book Interaktif Materi Enzim Dan Metabolisme