Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JANUARI 2021
P. 8

Ketua Tim Serap Aspirasi UU Cipta Kerja Franky Siba-rani, Selasa (5/1/2021), mengatakan, RPP
              tentang  Norma,  Standar,  Prosedur,  dan  Kriteria  serta  semua  RPP  tentang  Ketenagakerjaan
              merupakan rancangan peraturan turunan yang paling dinantikan publik. RPP tentang Norma,
              Standar, Prosedur, dan Kriteria yang akan mengatur perizinan berusaha berbasis risiko sedang
              dibahas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.



              ASPIRASI PUBLIK TERHAMBAT

              Belum semua rancangan aturan turunan Undang-lJndang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
              Kerja bisa diakses masyarakat. Akibatnya, masyarakat sulit menyampaikan aspirasi.

              Lima hari menjelang batas akhir penyampaian aspirasi, sejumlah rancangan peraturan turunan
              Un-dang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja belum bisa diakses publik lewat
              portal yang disediakan pemerintah. Penyampaian aspirasi publik terhambat.

              Dari  40  rancangan  peraturan  pemerintah  (RPP),  baru  29  RPP  yang  diunggah  pemerintah ke
              laman uu-ciptakerja.go.id. Sementara dari empat rancangan peraturan presiden (perpres), masih
              ada satu rancangan yang belum diunggah pemerintah.

              Tim Serap Aspirasi UU Cipta Kerja akan menutup pengumpulan aspirasi publik pada 10 Januari
              2021.

              Ketua Tim Serap Aspirasi UU Cipta Kerja Franky Sibarani, Selasa (5/1/2021), mengatakan, RPP
              tentang  Norma,  Standar,  Prosedur,  dan  Kriteria  serta  semua  RPP  tentang  Ketenagakerjaan
              merupakan rancangan peraturan turunan yang paling dinantikan publik. RPP tentang Norma,
              Standar, Prosedur, dan Kriteria yang akan mengatur perizinan berusaha berbasis risiko sedang
              dibahas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
              Adapun  empat  RPP  terkait  kluster  ketenagakerjaan  sedang  dibahas  Kementerian
              Ketenagakerjaan. Keempat RPP itu adalah RPP tentang Jaminan Kehilangan Pek erjaan; RPP
              tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing; RPP tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih
              Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja; dan RPP tentang
              Pengupahan.

              "Beberapa RPP memang pembahasannya cukup alot. Kami di tim aspirasi juga ditanya publik
              dan aspirator. Seharusnya per Senin, 4 Januari 2021, semua RPP sudah dikumpulkan," kata
              Franky.

              Tim Serap Aspirasi meminta agar draf RPP dan rancangan perpres dapat dikumpulkan sebelum
              10 Januari 2021 atau sebelum pengumpulan aspirasi dari publik ditutup. Jika sampai tenggat itu
              belum  diunggah  kementerian  teknis  terkait  ke  portal,  tim  akan  mempertimbangkan
              memperpanjang proses pengumpulan aspirasi.

              "Kami lihat perkembangan setelah 10 Januari, bisa saja diperpanjang. Tetapi, (perpanjangan)
              khusus untuk RPP dan rancangan perpres yang belum diunggah sampai sekarang," ujarnya.

              Franky mengingatkan, waktu yang tersisa semakin sempit. Sebab, UU No 11/2020 tentang Cipta
              Kerja  memberi  mandat,  tiga  bulan  setelah  UU  ditetapkan,  peraturan  turunan  dan  pelaksana
              sudah  harus  tuntas  disusun.  Artinya,  semua  rancangan  peraturan  turunan  harus  sudah
              ditetapkan paling lambat pada awal Februari 2021.
              "Dengan adanya belasan RPP yang belum diunggah, jadi agak mengganggu proses aspirasi,
              meskipun ada juga aspirator yang melihat konteks UU dan tetap mengajukan aspirasi meski draf
              RPP-nya belum ada," tambah Franky.

                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13