Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 FEBRUARI 2021
P. 115
Di samping itu, pada Pasal 42 Ayat 1, uang pesangon 0,5 kali ketentuan juga diberikan apabila
pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja karena alasan perusahaan melakukan
efisiensi lantaran mengalami kerugian.
Pada Pasal 43 ayat 1, pengusaha juga dapat melakukan PHK karena alasan perusahaan tutup
akibat mengalami kerugian terus menerus selama dua tahun atau mengalami kerugian tidak
secara terus menerus selama dua tahun. Dalam kondisi tersebut, pengusaha juga dapat
membayarkan uang pesangon setengah kali dari ketentuan.
Selanjutnya, merujuk Pasal 44 ayat 1, PHK juga dapat dilakukan dengan alasan perusahaan
tutup lantaran keadaan memaksa atau force majeur. Di situasi tersebut, pekerja juga berhak
mendapat uang pesangon 0,5 kali dari ketentuan.
Sementara itu, di ayat 2, dijelaskan PHK bisa juga dilakukan dalam keadaan memaksa, meski
tidak mengakibatkan perusahaan tutup. "Pekerja atau buruh berhak atas: a. Uang Pesangon
sebesar 0,75 kali ketentuan Pasal 39 ayat 2." Pada Pasal 45 Ayat 1, pengusaha bisa melakukan
PHK karena perusahaan dalam keadaan penundaan pewajiban pembayaran utang akibat
perusahaan mengalami kerugian. Dalam kondisi tersebut, uang pesangon yang dibayarkan juga
setengah dari ketentuan.
Selanjutnya, berdasarkan Pasal 46, PHK dapat dilakukan dengan alasan perusahaan pailit. Pada
situasi itu pun uang pesangon yang wajib dibayarkan adaah 0,5 kali ketentuan.
Pada Pasal 51 Ayat 1, pekerja atau buruh yang melakukan pelanggaran ketentuan dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dan sebelumnya telah
diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 huruf k, bisa di-PHK dengan uang pesangon sebesar 0,5 kali ketentuan
Pasal 39 ayat (2).
Adapun ketentuan uang pesangon dalam Pasal 39 Ayat 2 dalam RPP dari UU Cipta Kerja tersebut
sebagai berikut: a. masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah b. masa kerja 1 tahun atau
lebih tetapi kurang dari 2 tahun, 2 bulan upah c. masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang
dari 3 tahun, 3 bulan upah d. masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bulan
upah e. masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5 bulan upah f. masa kerja 5
tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 6 bulan upah g. masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi
kurang dari 7 tahun, 7 bulan upah h. masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun,
8 bulan upah i. masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 bulan upah. CAESAR AKBAR.
114