Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 FEBRUARI 2021
P. 65
KSBSI HARAP BANTUAN SUBSIDI GAJI TETAP BERLANJUT PADA TAHUN INI
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban berharap
bantuan subsidi upah/gaji (BSU) tetap dilanjutkan di tahun ini.
Menurut Elly, bantuan subsidi tersebut sangat membantu bagi pekerja yang kehilangan
pekerjaan atau mengalami pengurangan pendapatan selama pandemi Covid-19. Dia juga
menyebut, sudah banyak pekerja yang berharap bantuan tersebut tetap berjalan mengingat
beberapa bulan sebelumnya program ini dinyatakan akan berlanjut.
"Jadi kalau pemerintah sudah memutuskan bahwa subsidi upah itu ada beberapa bulan yang
lalu, ya diteruskan. Kalau diberhentikan kan akan hilang kepercayaan masyarakat, uangnya
dikemanakan. Jadi itu harus," ujar Elly kepada Kontan, Senin (1/2).
Pada September lalu, Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa bantuan subsidi gaji akan dilanjutkan di
kuartal I 2021.
Menurut Elly, bila pemerintah sudah merencanakan menjalankan program ini di 2021, artinya
pemerintah pun sudah menyediakan anggaran yang dibutuhkan. Menurutnya, bila program ini
tak berlanjut, dia berharap pemerintah tidak memberikan janji terlebih dahulu.
"Karenanya, mereka tidak usah bombastis mengatakan berlanjut di 2021 kalau memang tidak
ada. Itu perhitungannya dimana, mereka kan punya tim ahli yang memanage," ujarnya.
Elly pun berharap program ini tetap dilanjutkan karena melihat masih banyak pekerja dengan
gaji di bawah Rp 5 juta yang sesuai persyaratan mendapatkan BSU, tak kunjung mendapatkan
bantuan.
Meski diharapkan berlanjut, Elly juga meminta program ini dievaluasi agar penyaluran bantuan
benar-benar tepat sasaran. Dia berharap bantuan ini benar-benar disalurkan kepada pekerja
dengan gaji di bawah Rp 5 juta.
Dia juga meminta, bila pemerintah memberikan bantuan atau subsidi kepada pekerja,
diharapkan bantuan tersebut sudah direncanakan dengan matang, dengan memperhitungkan
waktu pemberian berapa lama, diasosiasikan dengan baik, dan sudah jelas besaran dana yang
dianggarkan.
"Kita lihat memang pemerintah berencana membuat hal-hal baik tetapi tidak matang
perencanaannya, jadi banyak yang tidak tepat sasaran, sosialisasinya kurang," terangnya.
Adapun, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengakui bahwa tidak ada anggaran untuk
program BSU yang dialokasikan dalam anggaran PEN 2021. Menurutnya, Kemenaker juga belum
mendapatkan penugasan untuk kembali menyalurkan program bantuan ini. "Kami ikut keputusan
dari Komite PEN saja," ujar Ida.
Ida juga mengatakan bahwa tidak ada masalah yang dihadapi dalam penyaluran bantuan ini
mengingat realisasi penyaluran BSU hingga akhir 2020 mencapai 98,8%. Menurut Ida,
Kemenaker juga dipantau oleh KPK,BPK, dan BPKP dalam pelaksanaan BSU.
Adapun, terkait dengan dampak BSU ini, Ida menyebut Puslitbang Kemenaker sudah
mengestimasikan adanya kontribusi BSU terhadap perekonomian. Dari hasil analisis, ditunjukkan
BSU mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,20% dan mendorong peningkatan
pendapatan masyarakat sebesar 1,79 kali lipat dari yang ditimbulkan.
"Saat ini, kami bersama tim TNP2K juga sedang mempersiapkan survei implementasi BSU untuk
melihat efektivitas program tersebut," kata Ida.
64