Page 37 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 agustus 2019
P. 37
ke Malaysia.
"Kedua orang ini sebagai nakhoda kapal serta pengurus para PMI tersebut,"
ujarnya.
Sementara para korban serta kedua pelaku diamankan dan dibawa ke Polda Kepri
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kedua tersangka ini yakni LFH alias Ferry
pria kelahiran Jambi, 28 Pebruari 1982 dan beralamat di Kampung Teluk Mata Ikan,
Nongsa, Kota Batam. Kemudian Rahmat alias Dayat pria kelahiran Batam 07 Maret
1993 yang beralamat di Nongsa Pantai, Kota Batam.
"Modusnya tersangka ini melakukan pengurusan serta proses keberangkatan PMI
ilegal dengan menerima bayaran uang paling sedikit sejumlah Rp1.700.000 sampai
Rp2.500.000 tanpa melalui perusahaan penyalur PMI yang resmi serta tidak
dilengkapi dokumen persayaratan sebagai PMI yang resmi," ujarnya.
Para PMI ilegal ini diberangkatkan melalui jalur belakang pelabuhan tidak resmi di
Kampung Teluk Mata Ikan, Sambau, Nongsa, Kota Batam. Dari 21 korban ini 12
adalah pria dan 9 wanita dan 14 orang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan
7 Nusa Tenggara Barat (NTB).
"14 orang asal NTT yakni, Bahrudin, Egi Saparua, Kornelis Jati, Elias Raja,
Benediktus Boro, Dominikus Dongo, Petrus Nalie, Maria Natalia Lua, Waldetrudis
Seso, Kartini Dasi, Estrin, Agustinus Debu Ngoba, Yuliana Mbura dan Maria Mbura,"
ujarnya.
Sementara 7 asal NTB yakni M Nasir, Zaenal Abidin, Erwen Muhammad, Hendra
Pratama, Muh Yusup, Fatmawati dan Aminah. Barang baru yang diamankan yakni 1
unit handphone Nokia warna hitam, 1 unit handphone Vivo warna hitam, 1 unit
mobil Toyota Calya warna abu-abu metalik BP 1836 AH, 1 unit kapal boat kayu
pancung bermesin tempel 3 unit merek Yamaha 40 PK, 1 unit handphone Samsung
J7 warna hitam, paspor indonesia No B6817719 atas nama Erwen Muhammad,
Paspor Indonesia No AU240445 atas nama Bahrudi dan uang tunai Rp1.700.000
yang dikatakan sebagai uang operasional.
"Pasal yang dilanggar yakni Pasal 81 dan Pasal 83 Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia," tutupnya.
Page 36 of 56.