Page 35 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 35

CATAT! SUBSIDI GAJI BISA DICAIRKAN PENUH, TAK KENA BIAYA ADMIN

              Saat ini, subsidi gaji Rp 1 juta telah tersalurkan ke 4,91 juta penerima dan telah memasukin
              tahap V. Secara keseluruhan, total data penerima bantuan subsidi upah (BSU) yang diserahkan
              BPJS Ketenagakerjaan kepada Kementerian Ketenagakerjaan adalah sebanyak 7,74 juta calon
              penerima.

              Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, bantuan subsidi gaji Rp 1 juta tersebut tidak
              dikenakan potongan apapun, termasuk di dalamnya biaya administrasi. Sehingga, subsidi upah
              bisa ditarik atau dicairkan seluruhnya. "Jadi bantuan BSU sebesar 1 juta rupiah tersebut dapat
              ditarik atau dicairkan seluruhnya," kata Ida seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu
              (26/9/2021).

              Ia pun mengatakan, penerima BSU diprioritaskan bagi yang tak menerima program bantuan
              pemerintah lainnya selama pandemi.

              Untuk diketahui, pemerintah telah menggelontorkan beragam program selain subsidi, seperti
              program Kartu Prakerja hingga BLT UMUM untuk meredam dampak pandemi. "Kita prioritaskan
              penerima BSU ini tidak menerima program lain, sehingga ada pemerataan penyaluran berbagai
              bantuan pemerintah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah," kata Ida.

              Sebelumnya sempat diberitakan mengenai beberapa permasalahan terkait penyaluran subsidi
              gaji. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos) Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemenaker),  Indah  Anggoro  Putri  salah  satu  permasalahan  tersebut  yakni
              komunikasi  antar  bank  di  kantor  pusat  dan  kantor  cabang  yang  tidak  sinkron  telah
              mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.

              "Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif.
              Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
              bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA," sebutnya.
              Keempat,  kurangnya  diseminasi  bank  kepada  pekerja  penerima  subsidi  gaji  mengenai
              mekanisme penyaluran. Kelima, perusahaan menolak menerima dana subsidi gaji untuk pekerja
              karena  kurangnya  sosialisasi  kriteria  penerima  BSU.  "Keenam,  lemahnya  koordinasi  dan
              sosialisasi antara BPJS Ketenagakerjaan pusat dengan kantor cabang dan BPJS Ketenagakerjaan
              dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU," ucapnya.

              Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " " Penulis : Mutia Fauzia Editor : Mutia
              Fauzia.
























                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40