Page 59 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MEI 2019
P. 59
Title BPJS KETENAGAKERJAAN NAIKKAN SANTUNAN KEMATIAN JADI RP42 JUTA
Media Name okezone.com
Pub. Date 07 Mei 2019
https://economy.okezone.com/read/2019/05/07/320/2052502/bpjs-ketenagak erjaan-
Page/URL
naikkan-santunan-kematian-jadi-rp42-juta
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan meningkatkan
manfaat santunan kematian kepada peserta dari semula Rp24 juta menjadi Rp42
juta melalui draf rancangan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kematian (JKM).
"Kami sedang dalam tahap melakukan revisi peningkatan manfaat, yatu revisi PP
Nomor 44, di antaranya manfaat yang kami revisi adalah santunan kematian yang
tadinya Rp24 juta menjadi Rp42 juta," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan
Agus Susanto seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Peningkatan nilai manfaat tersebut, lanjut Agus, merupakan salah satu upaya BPJS
Ketenagakerjaan untuk memberikan manfaat sebaik-baiknya kepada seluruh pekerja
Indonesia yang merupakan peserta jaminan sosial tersebut.
"Bapak Wapres (JK) berpesan kepada kami untuk terus meningkatkan manfaat,
bagaimana supaya manfaat itu bisa optimal dan membantu seluruh pekerja di
Indonesia," ujar Agus.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga meningkatkan nilai manfaat beasiswa bagi
ahli waris peserta yang meninggal dunia. Agus menjelaskan manfaat beasiswa
sebelumnya diberikan untuk satu ahli waris atau anak sebesar Rp12 juta. "Pada PP
yang baru ini, kami berikan untuk dua orang anak beasiswa hingga lulus perguruan
tinggi. Jadi besarannya bertahap, dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi,"
katanya.
Peningkatan manfaat itu bertujuan untuk menjamin keberlangsungan hidup ahli
waris dari penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Karena itu, dalam pertemuan
dengan Wapres JK tersebut, Agus menyampaikan harapannya agar Pemerintah
segera mengesahkan revisi PP tersebut supaya peningkatan manfaat dapat segera
diimplementasikan.
"PP ini perlu didorong, perlu dipercepat. Sekarang ini sudah hampir final, tapi kami
selalu menunggu. Alangkah baiknya kalau sesegera mungkin bisa disahkan, itulah
yang kami sampaikan ke Pak Wapres," ujarnya.
(dni)
Page 58 of 74.