Page 237 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 237
untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia lokal yang bekerja di perusahaan
tersebut.
"Di sana ada ahli teknologi, dan setiap TKA itu didampingi dengan tenaga kerja Indonesia.
Sehingga pada saatnya nanti pekerjaan-pekerjaan itu bisa dilimpahkan pada pekerja Indonesia.
Kemudian yang kedua itu ada juga yang disekolahkan sampai ke Cina untuk jenis jabatan
pekerjaan tertentu," tambahnya.
Menurut Alwi, perusahaan telah memenuhi prosedur dan aturan yang berlaku. Pihaknya sudah
menerima surat dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Direktorat
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja per tanggal 7
April 2020. Surat tersebut menyetujui Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) untuk
bekerja di Konawe.
"Intinya adalah menyampaikan ke pemerintah daerah Sulawesi Tenggara bahwa Kementerian
Ketenagakerjaan itu telah mengeluarkan RPTKA untuk kedatangan kurang lebih 500 TKA itu.
Dengan rincian itu 200 itu untuk VDNI dan 300 untuk OSS. Itu surat kami sudah terima,"
jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Forkopimda Sultra telah menyetujui kedatangan 500 TKA asal China.
500 TKA ini merupakan tenaga ahli yang nantinya akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel
Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) untuk mempercepat pembangunan
smelter.
Kawasan mega industri Morosi saat ini sendiri masih dalam tahap pembangunan, sehingga
peluang adanya lapangan kerja baru yang dapat menampung hingga puluhan ribu tenaga kerja
sangat terbuka.
Untuk saat ini saja kata Gubernur Ali Mazi, tercatat sebanyak 11.227 orang tenaga kerja lokal
yang telah bekerja di kawasan industri itu. Dari jumlah tersebut, 92 persen merupakan tenaga
kerja asal Sulawesi Tenggara, dan 8 persen dari luar Sultra atau TKA..
236