Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 79

BPJAMSOSTEK SIAP HADAPI GELOMBANG PHK

              SOLO -   BPJamsostek siap hadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh yang
              banyak dilakukan perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Dengan banyaknya PHK, tentu saja
              akan berdampak pada peningkatan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BP
              Jamsostek. Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, pada awal Juni klaim
              telah mencapai 921 ribu lebih kasus. "Dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat," kata
              Agus di sela meninjau dan memastikan kelancaran pelayanan Lapak Asik  offline  di BPJamsostek
              Solo.

              Lebih  lanjut  Agus  mengatakan,  BPJamsostek  telah  menyediakan  berbagai  kanal  klaim  yang
              dapat digunakan peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), yang terdiri
              dari kanal  online  ,  offline  dan kolektif. Protokol Lapak Asik telah diperkenalkan sejak Maret
              lalu melalui kanal  online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id  , terus disempurnakan. Bahkan kini
              peserta  yang  mengalami  kesulitan  mengakses  dapat  dilayani  langsung  di  kantor  cabang
              BPJamsostek di seluruh Indonesia, karena Lapak Asik juga memiliki kanal  offline  , dengan
              mengedepankan protokol kesehatan.

              Kantor  cabang  BP  Jamsostek  menyediakan  bilik-  bilik  yang  dilengkapi  layar  monitor  yang
              terhubung dengan petugas secara  video conference  untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi
              data. Melalui metode ini, setiap petugas  customer service officer  (CSO) melayani 4-6 orang
              sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut "  One to Many  ".

              "Dengan metode  One to Many,  kemampuan produksi untuk meyelesaikan klaim meningkat
              lima kali lipat dan  phsycial distancing  tetap terjaga. Saat ini sudah kita implementasikan hampir
              di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor yang punya
              ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one tapi
              tetap memperhatikan  physical distancing  ," jelas Agus didampingi Direktur Pelayanan Krishna
              Syarief dan Direktur Renstra dan IT, Sumarjono serta para kepala BPJamsostek Jawa Tengah
              dan cabang di Soloraya.

              Selain itu BPJamsostek juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal Lapak
              Asik kolektif. Fasilitas ini ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang
              terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya.

              Dengan  adanya  klaim  kolektif  ini  pihak  perusahaan  dapat  mengakomodir  klaim  seluruh
              karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan. "Meski kami menyediakan
              kanal klaim  offline  , namun saya mengimbau kepada seluruh peserta BPJamsostek untuk tetap
              berada di rumah dan menggunakan kanal  online  yang telah kami disediakan, jika ingin klaim.
              Karena prosesnya lebih mudah dan mengurangi potensi terpapar Covid-19. Selain itu peserta
              juga dapat memanfaatkan fasilitas  tracking  klaim untuk mengetahui perkembangan proses
              klaim yang sedang mereka ajukan," kata Agus.

              Pengajuan Klaim  Sementara itu jumlah pengajuan klaim pada program Jaminan Hari Tua di
              bawah BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta meningkat seiring dengan banyaknya kasus
              PHK. Di Bulan April tercatat 1.396 kasus dan meningkat menjadi 2.030 kasus di bulan Mei. Dari
              kasus  itu  untuk  jumlah  klaim  sebesar  Rp  10.659.343.367  di  bulan  April  naik  menjadi  Rp
              15.627.945.134 di bulan Mei. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta, Rudy
              Yunarto  mengatakan,  saat  pandemi  seperti  sekarang  ini  pengajuan  klaim  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan terkendala pelaporan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

              Menurut dia, di satu sisi perusahaan sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada
              pegawai yang bersangkutan, namun di sisi lain pemberhentian kepesertaan pegawai tersebut
              belum  dilaporkan  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan.  "Perusahaan  belum  melaporkan  ke  kami,
              alasannya karena menunggak iuran. Akibatnya, dari rata-rata 100 peserta yang mengajukan
                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84