Page 200 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2021
P. 200

TKI DI IRAK VIRAL MINTA TOLONG DIPULANGKAN JOKOWI, BP2MI UNGKAP
              KONDISI ROKAYA
              Tenaga Kerja Indonesia, Rokaya asal Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, menjadi
              viral usai mengirimkan video permintaan tolong kepada Jokowi.

              Wanita berusia 40 tahun yang saat ini bekerja di Arbil, Irak, tersebut meminta Jokowi untuk
              membantunya pulang ke Indonesia, karena tidak tahan lagi dengan sakit yang dideritanya.

              Menindaklanjuti permohonan Rokaya, Badan Pelindungan Pekrja Migran Indonesia ( BP2MI ) pun
              menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI Bandung melalui Layanan Terpadu Satu
              Atap (LTSA) Indramayu untuk melakukan kunjungan ke kediaman keluarga Rokaya.

              Berdasarkan  informasi  yang  diterima,  Rokaya  diberangkatkan  pada  tanggal  10  Januari  2021
              secara  ilegal  oleh  calo  bernama  Saeni  yang  bekerja  sama  dengan  calo  di  Jakarta  bernama
              Denden.

              "Rokaya  diberangkatkan  bersama  empat  PMI  lainnya  dan  dijanjikan  untuk  ditempatkan  di
              Singapura sebagai penata laksana rumah tangga," ucap Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, dikutip
              Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi BP2MI, Selasa, 28 September 2021.

              Akan  tetapi  tanpa  sepengetahuan  mereka,  keempat  calon  tenaga  kerja  tersebut  justru
              ditempatkan di Erbil, Irak.

              "Ini penempatan illegal, karena sejak tahun 2006 telah diberlakukan moratorium penempatan
              ke negara Timur Tengah," ujar Benny Rhamdani.

              BP2MI  kemudian  berkoordinasi  dengan  Serikat  Buruh  Migran  Indonesia  (SBMI)  Cabang
              Indramayu terkait masalah yang dialami Rokaya.

              SBMI dan BP2MI melakukan koordinasi informal dengan KBRI Baghdad mengenai kondisi dan
              keberadaan  Rokaya  hingga  KBRI  Baghdad  berhasil  berkomunikasi  dengan  Rokaya  dan
              majikannya.

              Pada hari Minggu, 26 September 2021, adik dari majikan Rokaya telah membawa Rokaya untuk
              berobat ke Rumah Sakit PAR Hospital, Erbil, Irak.

              "Berdasarkan  hasil  diagnosis  dokter  yang  menangani  Rokaya,  diketahui  bahwa  ia  menderita
              rabun jauh, sehingga direkomendasikan untuk mengenakan kacamata dan telah diberikan obat
              tetes mata. Dokter tulang juga menyatakan bahwa Rokaya hanya mengalami ketegangan otot
              leher dan punggung sehingga merasa pegal-pegal. Berdasarkan hasil tes darah, dokter juga
              mengatakan bahwa Rokaya berada dalam keadaan sehat dan hanya memerlukan istirahat saja,"
              tutur Benny Rhamdani.

              Selanjutnya, KBRI Baghdad melakukan mediasi dengan adik dari majikan Rokaya agar Rokaya
              dapat dibawa ke shelter KBRI setelah melakukan perawatan.
              Akan  tetapi,  adik  dari  majikan  Rokaya  meminta  untuk  mendiskusikan  hal  ini  terlebih  dahulu
              dengan kakaknya selaku majikan, yang saat ini berada di Turki.

              "  BP2MI  akan  terus  melakukan  koordinasi  intensif  dengan  KBRI  Baghdad  untuk  dapat
              memberikan bantuan perawatan dan proses kepulangan setelah perawatan selesai, serta akan
              memproses pelaku pengiriman PMI secara ilegal," kata Benny Rhamdani.***.





                                                           199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205