Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2021
P. 38

Seperti  diketahui,  teknis  penyaluran  BSU  mengacu  pada  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa
              Subsidi Upah. Permenaker itu mengatur BSU hanya diberikan kepada pekerja di wilayah yang
              menerapkan  PPKM  level  3  dan  4.  Total  ada  167  kabupaten/kota  dan  28  provinsi  penerima
              bantuan.

              Putri mengatakan, usulan perluasan cakupan wilayah penerima bantuan itu sudah disampaikan
              ke  Komite  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  pada  Senin  (27/9)  dan  tinggal  menunggu  ke
              putusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

              Ada tiga opsi yang diusulkan. Pertama, perluasan cakupan wilayah secara nasional hingga ke 34
              provinsi  dan  514  kabupaten/kota  kepada  total  8.605.7766  pekerja.  Kedua,  perluasan  ke  34
              provinsi  dan  448  kabupaten/kota  dengan  jumlah  penerima  8.473.647  orang.  Ketiga,  tetap
              mengacu pada cakupan wilayah yang berlaku saat ini, yaitu 28 provinsi dan 158 kabupaten/kota
              dan jumlah penerima 6.991.873 orang.

              Putri mengatakan, usulan perluasan cakupan wilayah penerima bantuan ini awalnya diajukan
              oleh beberapa lembaga negara, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan Pengawasan
              Keuangan dan Pembangunan. Pertimbangannya, seluruh wilayah Indonesia terdampak pandemi
              Covid-19 dan gejolak varian Delta pada Juli-Agustus 2021 sehingga seluruh wilayah seharusnya
              menerima bantuan subsidi.

              Sebelum ini problem sebaran wilayah dalam penyaluran BSU menjadi sorotan publik. Sebab,
              masih  banyak  wilayah  yang  termasuk  zona  merah  penyebaran  Covid-19  pada  periode  Ju-li-
              Agustus  2021  dan  menerapkan  PPKM  level  3 dan  4,  tetapi  tidak  terdaftar  sebagai  penerima
              bantuan sesuai lampiran di Permenaker No 16/2021.

              Pekerja informal

              Problem lain yang banyak disoroti adalah ketimpangan pemberian bantuan subsidi upah yang
              hanya ditujukan untuk peserta BP Jamsostek berkategori penerima upah yang notabene pekerja
              formal  serta  mengecualikan  pekerja  informal  berkategori  bukan  penerima  upah  dan  pekerja
              formal/informal yang tidak terdata di BP Jamsostek.

              Menurut  Ketua  Komisi  IX  DPR  Anshory  Siregar,  BSU  tidak  cukup  hanya  diperluas  secara
              kewilayahan  hingga  mencapai  lingkup  nasional,  tetapi  juga  perlu  memperhatikan  pekerja  di
              sektor informal yang selama ini luput dari bantuan.

              Selama ini pekerja informal kerap dikecualikan dari prog-ram-program bansos karena kendala
              pendataan. "Kami mendesak Kemenaker dan BP Jamsostek untuk kembali meninjau program
              BSU dengan memperluas cakupan calon penerima manfaat, terutama pada sektor informal," kata
              Anshory.

              Terkait  wacana  perluasan  ini,  Direktur  Kepesertaan  BP  Jamsostek  Zainudin  mengatakan,
              pihaknya siap menyediakan data peserta tambahan jika pemerintah setuju memperluas cakupan
              wilayah penerima.

              Secara terpisah, Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menyetujui usulan perluasan
              cakupan  penerima  BSU.  Namun,  ia  meminta  pemerintah  dan  BP  Jamsostek  menjelaskan
              kekosongan  data  penerima  sebanyak  1,7  juta  orang.  Sebab,  awalnya  pemerintah  telah
              menetapkan jumlah penerima 8,7 juta orang dengan data yang diklaim lengkap. (AGE)

              klik.kompas.id/ekonomi  |  Baca  artikel  lainnya  seputar  Ekonomi  di  Kompas.id  dengan  __
              memindai OR Code. https://qrs.ly/kccpryd



                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43