Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 SEPTEMBER 2020
P. 56
Dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) baru 1,9 juta pekerja yang menerima
bantuan subsidi penyaluran tahap I itu. Seperti diketahui, BSU diberikan sebesar Rp 600 ribu per
bulan dalam jangka waktu empat bulan. Penyalurannya dilakukan dua kali. Artinya, setiap tahap
pekerja bakal menerima dana sebesar Rp 1,2 juta.
Merespons kondisi ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, ada
sejumlah kendala terkait data. Salah satunya, soal data rekening pekerja calon penerima BSU
yang sudah tidak aktif. Kondisi tersebut kemudian menyulitkan pihaknya untuk melakukan
penyaluran dana bantuan.
"Ada pekerja yang menyerahkan nomor rekening yang sudah tidak aktif," ujarnya di Jakarta,
Rabu (2/9).
Menindaklanjuti hal ini, Ida mengatakan, bahwa pihaknya telah mengembalikan data tersebut
pada BPJamsostek. Data tersebut kemudian telah dikembalikan pada pemberi kerja/ perusahaan.
"Kami tekankan agar pekerja menyerahkan nomor rekening yang aktif. Sehingga bisa segera
ditransfer," papar Ida.
Dalam kesempatan itu, Ida turut meluruskan soal isu pemilik nomor rekening di luar bank-bank
pemerintah bakal disalurkan paling akhir. Menurutnya, dari 1,9 juta pekerja yang telah menerima
dana BSU, banyak pemilik tabungan di luar bank himbara.
Diakuinya, bank-bank pemerintah ini merupakan penyalur dana BSU. Namun, tak ada kebijakan
untuk tidak memprioritaskan pemilik tabungan di luar bank himbara.
"Saya rasa ini lebih ke teknis ya. Kalau nomor rekening sesama bank himbara tentu akan lebih
cepat. Sementara di luar itu butuh waktu," jelas Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
tersebut.
Sementara itu, terkait penyaluran batch kedua, Ida membenarkan bahwa data sudah diserahkan
secara sistem. Akan tetapi harus dilakukan pengecekan ulang. Selain itu, pihaknya masih
menunggu berita acara dan surat pernyataan bahwa 3 juta data yang diserhkan valid dari pihak
BPJamsostek. Hal itu jadi dasar untuk kemudian Kemenaker dapat menyalurkan data ke kantor
pelayanan perbendaharaan negara (KPPN). Dari sana, KPPN kemudian bisa menyalurkan dana
ke bank himbara untuk selanjutnya mencairkan ke masing-masing nomor rekening.
"Pekan ini ditransfer. Tinggal kita tunggu surat pernyataannya (dari BPJamsostek,red),"
ungkapnya.
Dia berharap, seluruh penyaluran BSU tahap I akan rampung di akhir September 2020. Oleh
sebab itu, dia mendorong pemberi kerja atau perusahaan segera menyerahkan data rekening
pekerjanya yang memenuhi persyaratan sesuai permenaker 14/2020. "Kami tunggu sampai akhir
september," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto mengatakan bahwa pihaknya akan
memberikan perpanjangan waktu penyerahan data ini hingga 15 September 2020 mendatang.
Dia berharap, dengan perpanjangan ini perusahaan atau pemberi kerja bisa segera
menyampaikan data nomor rekening peserta yang memenuhi persyaratan. Termasuk, data
peserta yang dikonfirmasi ulang.
Di sisi lain, Agus mengimbau kepada masyarakat pekerja agar selalu waspada terhadap
munculnya potensi penipuan hingga pencurian data. Pasalnya, pihaknya mendapati adanya
upaya pencurian data via media sosial dengan menggunakan akun palsu yang
mengatasnamakan BPJamsostek.
55