Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2019
P. 58
Mengutip laman resmi www.hero.co.id supermarket ini dibuat oleh M.S Kurnia. Ia lahir pada
1 Desember 1934 di Sukabumi. Ia sangat gigih, waktu kecil ia bekerja menjual makanan.
Hingga pada 1954 Kurnia bersama kakak laki-lakinya, Wu Guo Chang mendirikan
Commanditaire Vennootschap (CV) bernama Hero. Pada 1970 Kurnia pergi ke Singapura
untuk survei ke beberapa supermarket.
Hingga akhirnya pada 1971 Hero Mini Supermarket dibuka di jalan Falatehan No 23,
Kebayoran Baru. Di tengah perumahan mewah dan total pegawai 16 orang. Bisnis awal Hero
mengalami banyak kesulitan karena kurang pengalaman dan menyebabkan banyak makanan
terbuang. Ia akhirnya berinovasi dan membuat gudang spesial untuk makanan segar.
Tahun 70an, kebanyakan supermarket tutup pada Minggu dan liburan. Ia melihat ini sebagai
peluang, ia tetap membuka Hero dan mendapat respons yang baik dari pelanggan.
Kesuksesan Hero ditiru toko lain. 'Semua harus ada percobaan pertama. Tanpa itu akan sulit
mengetahui apakah ini akan bekerja atau tidak' itulah prinsip Kurnia.
Memasuki tahun 1990 Hero Group telah meningkatkan modal dan menjadi perusahaan yang
cukup besar. Hingga akhirnya Hero Intial Public Offering (IPO). Setelah mempelajari
peraturan dan kondisi keuangan, Hero memenuhi syarat secara keuangan.
Hero memenuhi kriteria untuk IPO. Pada 1989, Hero menjual saham 15% di Bursa Efek
Jakarta. Tanpa disangka, penganalisa investasi mengatakan bahwa Hero adalah perusahaan
dengan performa yang cepat. Pengamatan ini mempunyai efek yang positif terhadap Hero
Group, dan akhirnya meningkatkan harga saham nya.
Saat Hero Group berkembang. M.S Kurnia meninggal pada 10 Mei 1992. Istri Kurnia, Nurhajati
sempat bingung, tidak percaya diri untuk melanjutkan bisnis Hero setelah ditinggal Kurnia.
Akan tetapi, Nurjahati mengingat pesannya, "Sampai tahun 2000, apabila Tuhan memberkati,
mungkin kita bisa mencapai 100 cabang." Sekarang, dia menjadi kuat.
Saat melaksanakan IPO pada 1989, Hero dicatat mempunyai 26 Supermarket dan 3000
penyedia barang (300 di antaranya produser besar). Lima tahun kemudian, pada 1994 atau
dua tahun setelah Kurnia meninggal, Hero Supermarket telah berkembang menjadi 56
supermarket. Sangat menakjubkan!
Maka itu, Hero dicatat sebagai perusahaan ritel di Indonesia yang berada sama level dengan
skala multinasional. Rintangan yang dihadapi semakin sulit. Hero Group harus mampu
bertahan dalam menghadapi kompetisi.
Setelah IPO pada 1990, Hero Group menjadi member dari ARAN (Asian Retail Affiliation
Network). Maka dari itu, Hero Group bisa melakukan aktivitas bisnis dan bekerja sama dengan
ritel besar di Asia.
Guardian dibuka di Indonesia pada tahun 1990. Lalu pada 1 July 1991, Starmart dibuka.
Sementara untuk Hero Supermarket, setelah IPO telah diberikan dampak yang luar biasa.
Bayangkan hampir setiap tahun, empat supermarket dibuka dengan tambahan 71 Hero
Supermarket di seluruh Indonesia. Tahun 1996 adalah tahun puncak dimana Sembilan
supermarket dibuka. Ini adalah pencapaian yang luar biasa pada saat itu.
Page 57 of 92.