Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2019
P. 91

Title          ONE CHANEL DIKHAWATIRKAN MUNCULKAN MONOPOLI PENGIRIMAN TKI
               Media Name     republika.co.id
               Pub. Date      14 Januari 2019
                              https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/14/plbo3m3 18-one-chanel-
               Page/URL
                              dikhawatirkan-munculkan-monopoli-pengiriman-tki
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive





               Kebijakan  sistem  satu  kanal  atau  one  channel  model  terhadap  pengiriman  tenaga  kerja
               Indonesia  ke  Timur  Tengah,  khususnya  Arab  Saudi,  disebut  tidak  akan  memunculkan
               monopoli. Hal ini karena model ini akan tetap melibatkan banyak pihak.

               Dirjen  Binapenta,  Maruli  Apul  Hasoloan,  mengatakan  dalam  one  channel  model  akan
               melibatkan berbagai pihak. "Selain Kemenaker, juga akan terlibat Kadin, Kementerian Luar
               Negeri dan organisasi-organisasi perusahaan yang selama ini melakukan pengiriman TKI. Jadi
               tidak benar kalau akan ada monopoli," kata Maruli, Senin (14/1).

               Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kementerian Tenaga Kerja RI dengan Komisi IX DPR,
               Senin  (14/1),  membahas  kebijakan  sistem  satu  kanal  atau  one  channel  model  terhadap
               kebijakan pengiriman TKI Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, one channel model sesuai
               ketentuan Kepmenaker 291/2018.

               Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Daulay. Sedangkan dari Kemenaker
               hadir Sekjen Kemenaker Khairul Anwar, Dirjen Pembina Tenaga Kerja dan Perluasan Tenaga
               Kerja (Binapenta) Maruli Apul Hasoloan.

               Pemerhati  Pekerja  Migran,  Benhard  Nababan  yang  juga  hadir  dalam  RDP  tersebut  tetap
               khawatir  dengan  kebijakan  one  channel  model  ini.  Sistem  ini  dikhawatirkan  membuat
               perusahaan  penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  menjadi  tidak  kompetitif,  bahkan
               cenderung monopoli.

               "Selain itu terjadi persaingan usaha tidak sehat di kalangan perusahaan penempatan pekerja
               Migran  Indonesia,  terutama  bagi  yang  bukan  anggota  APJATI,"  kata  Benhard.

               Lebih jauh, ia mendesak pemerintah bisa menjamin perlindungan Pekerja Migran Indonesia
               (PMI) dalam penempatan satu kanal. Pemberian hak kepada satu asosiasi, kata dia, rentan
               dengan praktek-praktek KKN.

               "Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan lagi, agar tidak dinilai sebagai bentuk kegagapan
               dalam menyediakan lapangan kerja di dalam negeri," kata Benhard.

               Wakil  Ketua  Komisi  IX  DPR,  Saleh  Daulay,  mendesak  Kemenaker  untuk  meningkatkan
               sosialisasi  terkait  kebijakan  one  channel  model  ini.  "Sosialisasi  ini  sangat  penting  supaya
               kebijakan ini dapat diterima secara luas, termasuk untuk menghindari isu praktek monopoli
               oleh pemangku kepentingan, baik swasta maupun pemerintah," katanya Saleh.











                                                       Page 90 of 92.
   86   87   88   89   90   91   92   93