Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2019
P. 50

Title          ARUS TKI KE HONGKONG TAK TERPENGARUH SITUASI HONG KONG
               Media Name     republika.co.id
               Pub. Date      22 September 2019
                              https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/09/22/py7hch428-ar us-tki-ke-
               Page/URL
                              hongkong-tak-terpengaruh-situasi-hong-kong
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive









               Situasi di Hong Kong akibat berbagai unjuk rasa sampai saat ini tidak menimbulkan
               dampak signifikan terhadap arus tenaga kerja dari Indonesia. Jumlah TKI di Hong
               Kong hingga saat ini berkisar 174 ribu orang.

               "Kami sudah dua kali bertemu dengan agensi TKI. Pertama pada 1 September dan
               (kedua pada) 12 September. Di samping itu juga kami telah melakukan komunikasi.
               Apakah jumlah TKI kita turun? Tampaknya tidak. Jumlah TKI masih pada kisaran
               174 ribu," kata Pelaksana Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau, Mandala
               S Purba, kepada Antara di Makau, Sabtu (21/9).

               Kalau pun ada TKI yang pulang, dia menganggapnya sebagai hal biasa sesuai
               kontrak kerja yang berlaku. "Mungkin (TKI yang pulang) karena kontrak habis.
               Diberhentikan oleh majikan atau yang bersangkutan karena sakit. Itu biasa. Jadi
               bukan karena maraknya demo akhir-akhir ini," ujarnya menambahkan.

               Ia mengatakan kuota pengiriman tenaga kerja yang diberikan Hong Kong juga bisa
               dipenuhi oleh pihak perusahaan penyalur tenagakerja di Indonesia. "Yang batalkan
               kontrak kerja juga tidak ada. Kami selalu mengamati siklusnya, yang datang berapa
               dan yang pulang berapa. Kalau saya lihat tidak terlalu banyak yang pulang. Kalau
               ada yang pulang mungkin tidak sampai satu persen," kata Mandala.

               KJRI juga sangat aktif mengeluarkan imbauan agar jangan sampai ada warga
               negara Indonesia yang mendekati lokasi unjuk rasa, apalagi ikut terlibat. "Saya
               menilai kerja sama dengan majikan juga sudah cukup bagus. Misalnya kalau ada
               warga kita yang telat pulang, majikan kadang menjemputnya. Hampir tidak ada
               warga kita yang telantar di tengah jalan karena tidak bisa pulang. Semua lancar,"
               ujarnya ditemui di sela-sela Festival Kuliner dan Budaya Nusantara di Taipa House
               Museum, Makau.

               Demikian pula dampak terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia,
               menurut dia, juga tidak terlalu signifikan. "Penjual warung-warung makan kita ini
               biasanya padat, tapi pada hari Sabtu dan Ahad agak sepi. Ada pengaruh, tapi tidak
               terlalu signifikan," kata Mandala.

               Yang mengejutkan adalah kedatangan 140 peserta dari Indonesia dalam "Belt and
               Road Summit" di Hong Kong pada 11-12 September 2019. "Sebagian besar dari
               mereka para pengusaha. Ada juga Gubernur Kalimantan Utara dan Bupati Sorong.



                                                       Page 49 of 151.
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55