Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 NOVEMBER 2019
P. 25
Ketenagakerjaan. "Jika seluruh aparat desa sudah memahami pentingnya akan jaminan
sosial ketenagakerjaan, diharapkan seluruh masyarakat pekerja di desa ini juga bisa
teredukasi dengan baik," tambah Ilyas, Kamis (31/10/2019).
Ilyas menjelaskan pentingnya jaminan sosial bagi tenaga kerja. Dikatakanya, BPJS
Ketenagakerjaan merupakan solusi untuk mengantisipasi melonjaknya biaya pengobatan
pada kecelakaan kerja. Dari beberapa bukti yang pernah dia dapatkan, manfaat yang bisa
dirasakan, jauh lebih besar. Sehingga, menurutnya, mendaftarkan diri di BPJS
Ketenagakerjaan merupakan bentuk kemandirian pekerja dalam memberikan jaminan sosial
baginya dan orang-orang di sekitarnya.
Dalam kesempatan itu juga, Ilyas menceritakan inisiatif awal pembentukan Desa Sadar
Jaminan Sosial tersebut. "Inisiatif awal pembentukan Desa Sadar Jaminan Sosial ini bermula
pada tahun 2017, di mana sebanyak 276 desa dinobatkan sebagai Desa Sadar Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan yang kemudian dilanjutkan pada tahun 201S sebanyak 201 desa.
Jadi, di penghujung tahun 2019 nanti. Indonesia sudah memiliki 675 desa yang resmi
menjadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan," terang dia.
Menurutnya, semakin luas sebaran desa yang dinobatkan sebagai Desa Sadar Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan, maka akan semakin banyak masyarakat yang memahami
pentingnya program perlindungan jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS
Ketenagakerjaan. "Karena target kami adalah mencapai Universal Coverage bagi seluruh
pekerja di Indonesia", tegasnya. Dengan adanya Desa Sadar Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan ini. diharapkan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat
pekerja dengan meningkatnya kesadaran untuk memiliki jaminan sosial.
Program ini memberi cakrawala kepada seluruh masyarakat yang memunculkan kesadaran
bahwa, program BPJS Ketenagakerjaan merupakan sualu kebutuhan. Dukungan dari
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, hingga aparat desa sangat diperlukan sebagai
bentuk bahwa negara hadir dalam perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi
masyarakat.
"Semoga dengan penobatan Desa Giriwinangun sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, kesejahteraan masyarakat di desa ini akan terus meningkat. Sebab, hal ini
selaras dengan semangat Nawa Cita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah atau desa," tutup Ilyas
Kepala Cabang BPJS Muara Bungo, Scto Cahyono menambahkan, sebagian besar
masyarakat Desa Giriwinangun kini sudah semakin memahami program pemerintah untuk
kesejahteraan bersama. Karena itulah, desa itu dijadikan Desa Sadar Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
Dikatakannya, dari 1474 masyarakat yang tercatat di Desa Giriwinangun, sebanyak 514 di
antaranya sudah tergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 493 di antaranya
bukan penerima upah (BPU) dan 21 orang merupakan pekerja penerima upah. "Tentu
harapan kami, ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Desa
Giriwinangun," ujarnya. (*)
Page 24 of 170.