Page 280 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 280

KEMNAKER PERKUAT KOMITMEN PEMDA UNTUK PEKERJA DISABILITAS

              Kementerian Ketenagakerjaan terus mempercepat implementasi Unit Layanan Disabilitas (ULD)
              Bidang  Ketenagakerjaan  di  daerah  untuk  melindungi  hak  para  penyandang  disabilitas  dalam
              mendapatkan kesempatan kerja dan berwirausaha.

              Staf  Khusus  Menteri  Ketenagakerjaan,  Hindun  Anisah,  mengatakan  isu  disabilitas  senantiasa
              hadir  sejalan  dengan  isu  kesetaraan,  inklusi,  dan  non  diskriminasi yang  memiliki  keterkaitan
              dalam semua sisi termasuk bidang ketenagakerjaan.

              "Secara asasi, kita memerlukan hubungan ketenagakerjaan yang menghormati keberagaman,
              kemampuan, dan potensi setiap individu di lingkungan kerja yang mampu mewadahi berbagai
              perbedaan latar belakang termasuk kondisi disabilitas," ujar Hindun dalam keterangan tertulis,
              Jumat (8/10/2021).

              Dalam  acara  Rakor  Percepatan  Penyelenggaraan  Unit  Layanan  Disabilitas  (ULD)  Bidang
              Ketenagakerjaan Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Kamis (07/10) kemarin, ia menambahkan,
              dalam  mewujudkan  pembangunan  ketenagakerjaan  inklusi  di  Indonesia,  Kemnaker  telah
              menetapkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  60  Tahun  2020  untuk  mewajibkan
              pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membentuk ULD Ketenagakerjaan.

              Menurutnya,  dalam  implementasinya  layanan  ULD  ini  perlu  memuat,  diantaranya  yakni;
              pemberian informasi lowongan dan mempromosikan tenaga kerja penyandang disabilitas pada
              pemberi kerja sesuai dengan minat, bakat, dan keterampilan yang dibutuhkan, penyuluhan dan
              bimbingan  jabatan  (job  counselling)  dan  analisis  jabatan  kepada  tenaga  kerja  penyandang
              disabilitas, penyesuaian di lingkungan kerja, pemenuhan akomodasi yang layak untuk tenaga
              kerja penyandang disabilitas di tempat kerja, pemberian informasi terkait kontrak kerja, upah,
              dan  jam  kerja,  serta  melakukan  fasilitasi  dan  mediasi  terkait  hubungan  industrial  dalam
              mempekerjakan penyandang disabilitas.

              Selain  itu,  isu  disabilitas  ini  menurutnya  menjadi  isu  lintas  sektoral  yang  penanganannya
              memerlukan  keterlibatan  seluruh  pemangku  kebijakan  bersama  antara  Kemnaker  dengan
              Kemenko  Bidang  Pembangunan  Manusia  dan  Kebudayaan  (PMK),  Kemendagri,  serta
              Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

              "Perlunya keterlibatan bersama dalam melaksanakan kegiatan percepatan penyelenggaraan Unit
              Layanan  Disabilitas  (ULD)  bidang  ketenagakerjaan  tahun  2021,  baik  dalam  lingkup  nasional
              maupun regional Provinsi dan Kabupaten/Kota," tutur Hindun.

              Lebih  lanjut,  Hindun  mengungkapkan  Menaker  Ida  Fauziyah  memiliki  concern  yang  tinggi
              terhadap isu disabilitas, bahkan Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inklusif
              (inclusive labour market) sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG)
              G20, di mana Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.

              "Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive
              labour  market,  pasar  kerja  inklusif,  dengan  meningkatkan  partisipasi  tenaga  kerja  disabilitas
              dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," pungkas Hindun.


              Sebagai informasi, berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan dan data dari
              Dinas  yang  Membidangi  Ketenagakerjaan  Provinsi  dan  Kabupaten/Kota  per  Januari  2021,
              tercatat  perusahaan  yang  mempekerjakan  penyandang  disabilitas  sebanyak  551  perusahaan
              dengan jumlah tenaga kerja disabilitas sebanyak 4.453 orang dari total tenaga kerja yang bekerja
              sebesar 536.094 orang.



                                                           279
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285