Page 59 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 59
"Namun persiapan yang dilakukan harus matang. Terutama berkaitan dengan kesehatan para
calon pekerja migran yang akan berangkat ke negara-negara penempatan," ujar LaNyalla lewat
keterangan tertulisnya, Sabtu (9/10).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) diminta memastikan penerapan protokol kesehatan.
Dimulai dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan
Kerja Luar Negeri (LPK-LN).
"Kemudian ajak pihak-pihak yang berkepentingan di otoritas Taiwan untuk melihat kesiapan
prokes kita dan calon pekerja yang akan berangkat. Sebagai bukti keseriusan kita dalam
persiapan," ujar LaNyalla.
Kemenaker juga harus terus memantau dan menindak secara tegas. Apabila ada P3MI/LPK-LN
yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Di samping itu, ia menginginkan agar pekerja migran yang dikirim berkemampuan tinggi dan
memiliki skill yang baik. Artinya, kualitas dari pekerja migran Indonesia sangat bagus, tidak
hanya sehat secara jasmani, tetapi mempunyai keterampilan.
"Termasuk yang harus dikuasai oleh para pekerja migran Indonesia adalah bahasa asing,
minimal Bahasa Inggris dan bahasa Taiwan," ujar LaNyalla.
Jika nanti otoritas Taiwan sudah membuka kembali penempatan pekerja migran Indonesia, ia
mewanti-wanti Kemenaker untuk menekan angka penempatan migran ilegal. Terutama yang
diberangkatkan oleh para sindikat.
"Ini tindakan merugikan dan tidak bertanggung jawab. Kemenaker harus mempunyai strategi
mengantisipasinya dengan penguatan bersama lembaga-lembaga terkait," ujar LaNyalla.
58