Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 SEPTEMBER 2019
P. 62
"Pertemuan para Menteri Tenaga Kerja G20 ini akan membahas solusi atas
problematika ketenagakerjaan yang terjadi di negara masing-masing. Sehingga, ada
saling berbagi informasi antarnegara dan dapat berdampak kepada pertumbuhan
ekonomi dunia," kata Hanif Dhakiri.
Hanif mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Jumlah
penduduk usia produktif (antara 15-64 tahun) lebih besar daripada penduduk usia
nonproduktif.
Ini akan menjadi modal peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun
penduduk usia produktif harus menjadi tenaga kerja yang produktif dan kompetitif
dengan kemampuan yang baik.
Bonus demografi ini tidak secara otomatis dinikmati begitu saja, perlu didukung oleh
kebijakan yang sesuai, seperti perbaikan dan peningkatan pelayanan kesehatan,
keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan, dan pengendalian jumlah penduduk,
serta kebijakan ekonomi yang mendukung fleksibilitas dan keterbukaan pasar kerja.
"Penangangan bonus demografi ini harus menjadi bagian penting dari pencarian
solusi bersama anggota G20. Itulah pentingnya kerja sama dan pertemuan LEMM
ini," kata Hanif.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro
Putri mengatakan hasil pertemuan para Menteri Tenaga Kerja Anggota G20
diharapkan dapat diimplementasikan dalam upaya membangun ketenagakerjaan di
Indonesia. Anggota G20 terdiri atas Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil,
Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia,
Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Uni Eropa.
Page 60 of 172.