Page 296 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 296
"Saya selaku ketua dewan pengupahan bersama kepala dinas tenaga kerja melapor kepada ibu
walikota bahwa kita sudah menerima Keputusan Gubernur Lampung no. G/654/X08/HK2021
tanggal 30 November 2021," kata Khaidarmansyah, Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan
Kota Bandarlampung saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/12).
Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana telah
mengusulkan kenaikan UMK Bandarlampung sebesar Rp50.000 untuk tahun 2022.
"Ibu walikota sebelumnya sudah menyampaikan surat kepada gubernur Lampung tanggal 25
November 2021 bahwa kita mengusulkan kenaikan UMK sebesar Rp50.000 dari UMK 2021,
sehingga nanti di tahun 2022 itukita mengusulkan 'UMK menjadi Rp2.789.983,04," ungkapnya.
"Dan usulan ini sudah melalui rapat dewan pengupahan di Kota Bandarlampung yang mana
pihak Apindo sebagai pengusaha, pihak serikat buruh sebagai pekerja, dan akademi pakar
ketenagakerjaan, Semua itu sepakat untuk mengusulkan 'kepada gubernur bahwa kenaikan UMK
Rp50 ribu," katanya, Namun dengan diputuskanya UMK Bandarlampung 2022 yang naik sebesar
Rp30.811, maka UMK Bandar 'Lampung akan mentok pada angka Rp2.770.794,14,
Khaidarmansyah juga mengatakan, bahwa setelah pemkot mengusulkan, kewenangan untuk
memutuskan UMK tetaplah sepenuhnyaada pada wewenang gubernur
"Setelah itu, prosesnya adaJah surat dari walikota/bupati akan dibahas di rapat dewan
pengupahan tingkat provinsi. Setelah itu keluarlah keputusan gubernur jadi upah minimum kota
itu sepenuhnya kewenangan gubernur yang ditetapkan berdasarkan usulan dari kabupaten/kota
melalui bupati/walikota,'jelasnya.
Ia pun mengimbau, agar semua pihak menerima apa yang sudah diputuskan oleh Gubernur
Lampung tersebut yangakan berlaku mulai 2022.
"Semua perusahaan, kepada pegawai yang masa kerjanya belum 1 tahun dan pegawainya masih
lajang, maka upah minimumnya sebesar ini, tapi kalau sudah masuk masa kerja lebih dari 1
tahun, berlaku peraturan perusahaan/' ungkapnya, Kemudian Kepala Dinas 'Tenaga Kerja Kota
Bandarlampung, Wan Abdurrahman menambahkan, bahwa para pegawai yang berkeluarga
memang tidak perlu berkecil hati.
"Karena UMK itu umumnya memang untuk pegawai lajang atau yang masih belum berkeluarga.
Kalau sudah berkeluarga itu pasti ada tunjangan istri, anak, dan itu kembali kepada perusahaan
masing-masing' katanya. (dka/apr)
295

