Page 132 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 132

BALADA HITUNGAN UMK 2022 PAKAI UU CIPTA KERJA YANG DITOLAK BURUH

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  dalam  waktu  dekat  akan  mengumumkan  besaran
              Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK)  2022.  Saat  ini  masih  terus  dibahas  bersama  Dewan
              Pengupahan Nasional (Depenas).

              Penetapan UMK 2022 dipastikan akan mengacu pada Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun
              2020  tentang  Cipta  Kerja  dan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan. Meskipun, ditolak serikat buruh.

              "Perhitungan UMK 2022 pakai PP 36 Tahun 2021," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar
              Sanusi kepada detikcom, Minggu (31/10/2021).

              Sebelumnya diberitakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah tetap
              mengacu pada PP Nomor 78 Tahun 2015 untuk menetapkan UMK 2022. Formula UU Cipta Kerja
              dan PP Nomor 36 Tahun 2021 diminta abaikan karena aturan itu masih berproses di Mahkamah
              Konstitusi (MK).

              "Bagaimana mungkin suatu UU yang sedang berproses secara hukum (dipakai), pemerintah tidak
              menghormati proses hukum tersebut. Untuk itu pakai dasar PP Nomor 78 Tahun 2015, jelas itu.
              Jadi PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Omnibus Law tidak bisa digunakan sebagai dasar penetapan UMK 2022," kata Presiden KSPI
              Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10/2021).

              Lalu, dipakainya formula itu disebut bisa membuat upah tahun depan turun. Sementara serikat
              buruh meminta UMK 2022 naik sekitar 7-10%.

              "Kalau  pakai  rumus  PP  Nomor  36  Tahun  2021,  upah  itu  turun,  bukan  naik.  Berani  nggak
              pemerintah memutuskan itu? Silakan saja kalau mau menimbulkan gejolak dari buruh, silakan,
              silakan putuskanlah," kata Said.

              Kembali  ke  Kemnaker,  pihaknya  menilai  proses  MK  tidak  menggugurkan  berlakunya  aturan
              sebelum diputuskan batal. "Proses MK kan tidak menggugurkan berlakunya aturan, kecuali nanti
              diputuskan untuk dibatalkan," tutur Anwar.

              Saat ini penetapan UMK 2022 masih menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai
              indikator penetapan besaran upah minimum di tahun depan. Ditargetkan sudah ada keputusan
              November ini sehingga pemerintah bisa mengumumkannya.
              "Kita  nunggu  data  dari  BPS  terkait  dengan  pertumbuhan  ekonomi  daerah,  inflasi,  angka
              kelayakan hidup. Kita targetkan awal November (UMK 2022 diumumkan)," imbuh Anwar.(detik).






















                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133