Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 82
Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) menyatakan
curhatan viral tersebut benar terjadi.
VIRAL ANAK MAGANG DIGAJI RP100 RIBU, KEMNAKER SIDAK KE CAMPUSPEDIA
Kementerian Ketenagakerjaan menyidak Campuspedia, tempat magang yang sempat viral di
dunia maya karena pengakuan tenaga magang hanya mendapat gaji Rp100 ribu dan didenda
Rp500 ribu bila resign atau mengundurkan diri.
Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Ditjen Binalavotas dan
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) menyatakan curhatan viral tersebut benar terjadi.
Kebenaran didapat oleh Kemnaker langsung dari CEO Campuspedia Akbar Maulana.
"Dari penjelasan CEO Campuspedia, saudara Akbar Maulana, kami mendapatkan informasi
bahwa memang benar apa yang beredar sebagaimana diinformasikan. Tapi hal yang berkaitan
dengan denda Rp500 ribu itu memang diakui pernah terjadi seperti itu," ucap Direktur
Pemagangan Ali Hapsah lewat rilis, Sabtu (30/10).
Namun, kata Ali, dengan kejadian tersebut, pihak Campuspedia menyadari bahwa tindakan
mereka salah. Oleh karena itu, mereka berencana mengembalikan kembali dana denda yang
telah diterimanya kepada peserta magang.
"Ada niat baik dari mereka untuk mengembalikan dana itu kepada orang-orang yang pernah
memberikan. Namun, meskipun ada (aturan) denda, tidak serta merta denda itu dibayarkan oleh
peserta magang. Ada yang membayarkan, ada yang tidak membayarkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, para peserta magang di Campuspedia merupakan mahasiswa. Pemagangan
dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensinya.
Menurutnya, pemagangan yang dilakukan oleh Campuspedia menyasar siswa dan mahasiswa.
Dalam hal ini, lanjutnya, tidak terkait dengan ranah Kementerian Ketenagakerjaan.
Itu tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020. Beleid menyebut
pemagangan menyasar para pencari kerja dan pekerja untuk meningkatkan kompetensinya.
"Sehingga dalam konteks ini sebenarnya kurang relevan dengan concern kami. Meskipun
demikian, kami tetap memberikan arahan agar aturan yang ada di Permenaker bisa menjadi
acuan, sehingga hasil yang diharapkan dari proses magang itu betul-betul bisa didapatkan,"
terangnya.
Sebelumnya, jagat Twitter dihebohkan oleh pengakuan seorang tenaga magang yang mendapat
gaji kecil dan didenda bila resign. Awalnya, ia berniat mendapat penghasilan selagi menimba
ilmu. Namun, kenyataannya tak seperti harapan.
Lewat akun @ taktekbum, pegawai magang ini bercerita startup di tempatnya magang
memberikan target performa dan tugas yang beban kerjanya sama dengan pegawai full time.
Dia juga menyebut, perusahaan itu memberikan upah Rp100 ribu per bulan. Itu juga bisa
dipotong tergantung performa. Padahal, itu tidak ada dalam kontrak kerja.
"Ada beberapa rekan kami yang kerjanya on track, tapi pada akhirnya cuma terima sekitar 100k
untuk 3 bulan magang," tulisnya seperti dikutip dari detik.com.
81