Page 245 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 245

Turunnya lowongan pekerjaan itu terlihat dari data dinas tenaga kerja (disnaker). Saat virus
              korona belum menyerang, perusahaan berlomba menambah pegawai. Dalam setahun jumlahnya
              bisa mencapai 9 ribu lowongan pekerjaan.

              Selepas Covid-19 menerjang, situasinya berubah. Ketersediaan lowongan pekerjaan mengalami
              penyusutan. Turun drastis hingga 50 persen. Saat ini jumlah kesempatan bekerja berkisar 4 ribu.

              Kepala  Disnaker  Achmad  Zaini  menjelaskan  penyebab  keterbatasan  lowongan  pekerjaan  itu.
              Faktor pertama, persebaran virus korona. Selama penerapan PPKM, hanya sektor esensial yang
              diperbolehkan  beroperasi  penuh.  Selain  itu,  jumlah  karyawan  perusahaan  yang  masuk  kerja
              dibatasi. ”Diminta work from home (WFH),” ucapnya.

              Faktor kedua, neraca pendapatan dan pengeluaran perusahaan tidak stabil. Sebab, setiap bulan
              pelaku  industri  harus  menggaji  pegawai.  Namun,  pemasukan  yang  didapatkan  lebih  kecil.
              ”Sehingga pilihannya untuk sementara tidak membuka lowongan pekerjaan,” terangnya.

              Anjloknya  persentase  lowongan  pekerjaan  itu  jelas  menimbulkan  efek  lain.  Yaitu,  mengerek
              angka pengangguran. Dari data sementara disnaker, angka pencari kerja berkisar 7 ribu orang.

              Jumlah  itu  didasarkan  pada  warga  yang  memegang  kartu  pencari  kerja  (AK1).  Level
              pendidikannya beragam. Paling banyak setingkat SMA. Ada juga yang lulusan sarjana atau strata
              1 (S-1).

              Pemkot  tak  ingin  jumlah  pencari  kerja  terus  menumpuk.  Beragam  langkah  disusun.  Salah
              satunya,  menggelar  bursa  kerja.  Pada  masa  pandemi,  volume  kegiatan  itu  dibatasi.  Semula
              dalam setahun bisa dihelat sampai tujuh kali. Tahun ini hanya satu kali. ”Kami lakukan secara
              daring. Peminatnya luar biasa,” paparnya.

              Upaya lain lewat kolaborasi. Kasi Penempatan Kerja Disnaker Yuni Tjahjawati mengatakan, saat
              ini  disnaker  bekerja  sama  dengan  dinas  komunikasi  dan informatika (diskominfo). Keduanya
              merancang aplikasi bagi pencari kerja.

              Menurut  Yuni,  aplikasi  itu  nanti  digunakan  perusahaan.  Isinya,  database  warga  yang  belum
              bekerja. Dilengkapi data diri serta skill. ”Perusahaan tinggal memilih. Namun, yang diutamakan
              warga Surabaya,” jelasnya.

              1. Jumlah pencari kerja di Surabaya mencapai 7 ribu.

              2. Lowongan pekerjaan yang tersedia hanya 4 ribu.

              3. Jumlah lowongan kerja berkurang karena pandemi serta perusahaan membatasi pegawai.

              4. Disnaker berupaya menggelar bursa kerja secara online.

              5. Disnaker menggandeng diskominfo membuat aplikasi pencari kerja.
















                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250