Page 286 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 286

Ringkasan

              Wakil  Ketua  DPRD  Sulawesi  Barat  (Sulbar)  Usman  Suhuriah  meminta  Pemerintah  Provinsi
              (Pemprov)  proaktif  melindungi  tenaga  kerja  wanita  (TKW)  berinisial  SA  (35)  yang  terancam
              hukuman mati di Malaysia. SA kedapatan membawa barang diduga narkoba saat hendak pulang
              ke Indonesia.



              DPRD SULBAR MINTA PEMPROV LINDUNGI TKW TERANCAM HUKUMAN MATI DI
              MALAYSIA

              Wakil  Ketua  DPRD  Sulawesi  Barat  (Sulbar)  Usman  Suhuriah  meminta  Pemerintah  Provinsi
              (Pemprov)  proaktif  melindungi  tenaga  kerja  wanita  (TKW)  berinisial  SA  (35)  yang  terancam
              hukuman mati di Malaysia. SA kedapatan membawa barang diduga narkoba saat hendak pulang
              ke Indonesia.

              "Meminta  kepada  Pemprov  Sulbar  mengambil  langkah  strategis  untuk  melindungi  WNI  asal
              daerah ini di manapun, apalagi berada di luar negeri yang menghadapi masalah hukum, karena
              dugaan melakukan tindak pidana," kata Usman kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).

              SA merupakan warga Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Usman mengaku
              pihaknya turut prihatin dengan masalah hukum yang dihadapi SA.

              Lebih lanjut Usman menegaskan, bahwa setiap WNI dilindungi hak-haknya dan dijamin oleh UUD
              1945, tidak terkecuali yang berada di dalam atau luar negeri. Dan berdasarkan UU Nomor 37
              Tahun  1999  tentang  Hubungan  Luar  Negeri,  bahwa  Pemerintah  Indonesia  melindungi
              kepentingan warga negara sesuai ketentuan hukum dan kebiasaan internasional.

              "Dalam  hal  inilah  pemerintah  daerah/provinsi  perlu  melakukan  konfirmasi  mengenai
              permasalahan  atau  kasus  tersebut,  untuk  mengetahui  duduk  masalah  yang  sebenarnya  dan
              bentuk fasilitasi yang diperlukan untuk dilakukan," tutur politisi Partai Golkar itu.

              Menurut Usman, Pemprov Sulbar perlu proaktif berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri
              dan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) serta pihak lain yang terkait. Hal ini
              untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai kasus tersebut.

              " Selanjutnya, melakukan upaya yang diperlukan WNI yang menjadi pekerja migran dan sedang
              menghadapi masalah hukum di luar negeri," tuturnya.

              Diberitakan  sebelumnya,  SA  terancam  hukuman  mati  di  Malaysia  usai  kedapatan  membawa
              barang diduga narkoba ketika hendak pulang ke Indonesia.

              Ibu SA, Bicci, mengungkapkan bahwa kabar ini diperoleh melalui sambungan telepon sebulan
              lalu dari seorang wanita yang mengaku sebagai polisi diraja Malaysia. Hal itu juga dibenarkan
              sejumlah kerabatnya yang merantau di negeri jiran tersebut.
              "Kabarnya  saya  terima  sekira  empat  minggu  lalu.  Sempat  ditelepon  sama  perempuan  yang
              mengaku  polisi,  dia  menyampaikan  kalau  anak  saya  ditangkap,"  kata  Bicci  saat  dijumpai
              wartawan di rumahnya, Senin sore (11/10).

              "Keluarga saya di sana juga bilang, kalau anak saya ditangkap, karena bawa anu (narkoba),
              barang terlarang," sambung Bicci berurai air mata.






                                                           285
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291