Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 29
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melaporkan enam provinsi yang akan
menaikkan upah minimum provinsi (UMP) tahun depan dari sebelumnya yang ter-publikasi hanya
lima provinsi. Enam provinsi tersebut ialah Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Jawa
Timur, DKI Jakarta, dan Bengkulu.
ENAM PROVINSI NAIKKAN UMP TAHUN DEPAN
MENTERI Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melaporkan enam provinsi yang akan
menaikkan upah minimum provinsi (UMP) tahun depan dari sebelumnya yang terpublikasi hanya
lima provinsi.
Enam provinsi tersebut ialah Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, DKI
Jakarta, dan Bengkulu.
"Ada enam provinsi yang menetapkan upah minimum 2021 lebih tinggi dari 2020. Provinsi yang
terakhir melaporkan ikut menaikkan UMP tahun depan ialah Bengkulu." ungkapnya dalam rapat
kerja (raker) bersama Komisi IX DPR, kemarin.
Ida menambahkan, 27 provinsi lainnya dipastikan tetap menetapkan upah minimum 2021 sama
dengan 2020. Satu provinsi lainnya, yakni Gorontalo, belum mengambil keputusan mengenai
upah minimum. "Sampai sekarang hanya ada satu provinsi yang belum menetapkan upah
minimum 2021, yaitu Provinsi Gorontalo," kata Ida.
Ia juga telah menerbitkan Surat Edaran Menaker No 11/2020 yang berisi amanat kepada
gubernur di tiap provinsi untuk melaksanakan penetapan upah minimum setelah 2021 sesuai
ketentuan perundang-undangan.
"Kami dapat memahami banyak daerah yang enggak menaikkan UMP 2021 karena kondisi akibat
pandemi covid-19. Namun, saya minta diperhatikan juga nasib para pekerja yang sudah
berusaha di masa pandemi ini," timpal Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena.
Di kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga melaporkan realisasi
program Bantuan Subsidi Upah (BSU) per 23 November 2020 yang sudah mencapai Rp21,3
triliun atau 77,51% dari alokasi anggaran sebesar Rp28,14 triliun.
Realisasi penyalurannya terbagi dalam dua gelombang, gelombang pertama tersalurkan Rpl4,7
triliun kepada 12,25 juta penerima BSU.
"Sementara untuk gelombang kedua sudah tersalurkan Rp7,l triliun kepada 5,9 juta penerima
BSU. Gelombang kedua ini masih berlangsung dan saat ini sedang dalam dalam proses
pencairan," ungkapnya. (Des/E-2)
28