Page 105 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 105
MENAKER IMBAU PENGUSAHA DAN PEKERJA TETAP TERAPKAN PROKES KETAT
JELANG LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan, Ida
Fauziyah, mengimbau pengusaha maupun pekerja/buruh untuk tetap menerapkan protokol
kesehatan secara ketat jelang Libur Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.
Menaker mengajak semua pihak untuk bersama-sama saling menjaga, guna mencegah
terjadinya lonjakan kasus COVID-19.
"Kami berharap peringatan Hari Natal dan Tahun 2022 ini menjadi momen kita bersama untuk
bangkit dari dampak pandemi COVID-19, serta tetap saling menjaga agar tidak ada lagi lonjakan
kasus positif COVID-19," kata Menaker Ida melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu
(11/12/2021).
Menaker Ida mengatakan, ketentuan Hari Natal dan Tahun Baru 2022 mengacu pada Surat
Keputusan Bersama (SKB) Menag, Menaker, dan Menteri PAN-RB Nomor 712 Tahun 2021, Nomor
1 Tahun 2021, dan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Bersama
Menag, Menaker, dan Menteri PANRB Nomor 642 Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, dan Nomor
4 tahun 2020 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021.
"Dalam SKB tersebut, dijelaskan bahwa cuti bersama Hari Natal 2021 ditiadakan. Kami berharap
keputusan ini benar-benar dipedomai oleh kita bersama," kata Menaker Ida.
Terkait aturan cuti bersama, Menaker Ida Fauziyah menyatakan bahwa SKB 3 Menteri tersebut
mengikat bagi ASN dan pegawai BUMN.
Sementara cuti untuk pekerja/buruh di sektor swasta diatur melalui Perjanjian Kerja (PK),
Peraturan Perusahaan (PP), maupun Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
"Sehingga sampai saat ini kami memandang cukup untuk mengatur masalah cuti karyawan
termasuk dalam cuti Natal-Tahun Baru," kata Menaker Ida menambahkan.
Oleh karena itu, meskipun cuti bersama ditiadakan, Menaker Ida menyebut bahwa pekerja/buruh
di sektor swasta masih dapat mengambil cuti.
Menaker Ida mengimbau pekerja/buruh yang akan mengambil cuti Natal-Tahun Baru sebaiknya
menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan.
Hal ini mempertimbangkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Sementara bagi
pekerja/buruh yang memiliki alasan mendesak untuk melakukan perjalanan diwajibkan untuk
tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kami mempersilakan teman-teman pekerja/buruh di sektor swasta untuk mengambil hak
cutinya, namun ingat harus tetap menerapkan 5M. Memakai masker, mencuci tangan dengan
air mengalir dan sabun atau handsantizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan
mengurangi mobilitas," ujarnya.
"Kami sangat berharap situasi yang semakin baik ini akan terus terjaga, dan itu akan terwujud
melalui kepatuhan kita bersama dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
104