Page 320 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 320
Kordinator aksi, Hadi mengatakan, aksi kali ini dengan membawa tulisan bertujuan agar
pemerintah dapat membaca suara-suara jeritan hati buruh yang merasa marah karena Upah
Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Tangerang tahun 2022 tidak naik.
"Buruh-buruh sangat marah dengan SK UMK yang dikeluarkan Gubernur Banten pada tanggal
30 November 2021 lalu," katanya saat ditemui di sela aksi.
Menurut Hadi, saat ini pihaknya sudah melihat adanya gelombang perlawanan dari buruh
Tangerang Raya. Dimana, para buruh berani mengeluarkan suaranya untuk mengkritik Gubernur
Banten.
"Mereka saat ini berani menyuarakan suaranya dengan membawa poster yang dituliskan
berdasarkan hati nurani para buruh," katanya.
Hadi menambahkan, pihaknya akan terus menuntut agar Gubernur Banten segera melakukan
revisi SK UMK tahun 2022, agar naik menjadi 5,4 persen.
"SK Gubernur tentang pengupahan harus merujuk kepada hasil kesepakatan LKS Tripartit
Provinsi Banten Pada Tanggal 29 November 2021 yang telah menyetujui Kenaikan UMK Tahun
2022 Sebesar 5,4%," pungkasnya.
(kontributor tangerang/veronica prasetio).
319