Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2019
P. 33
BPJS Ketenagakerjaan di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan sama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri kembali
mengusulkan, ada dua tambahan jaminan di BPJS Ketenagakerjaan, yakni JKP dan
JPS. Hal ini masih usulan sehingga Menaker belum mengetahui secara pasti apakah
akan bisa diwujudkan. "Ini masih kajian, masih dorongan dari saya.
Nanti akan ada revisi aturan yang akan mendukung kalau dibutuhkan," kata Hanif
dalam kesempatan sama. Menurut dia, ini sebagai tanda pemerintah harus
mengikuti perkembangan zaman. Saat ini zamannya sudah semakin fleksibel,
namun sistemnya belum bisa mengikuti.
Kemudian harus ada tanggung jawab dan tugas negara, di mana negara harus hadir
untuk memberikan perlindungan kepada pekerja. "Karena itu di satu sisi harus
fleksibel di satu sisi jaminan dari pemerintah," ujarnya. Dalam acara tersebut
BPJSTK juga menyatakan ingin menurunkan angka kecelakaan kerja melalui
kegiatan promotif dan preventif.
Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen BPJSTK yang diamanatkan oleh
PP Nomor 44/2015 dan Permenaker Nomor 10/ 2016. Seremoni kegiatan ini
diselenggarakan di Plaza Selatan Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh Direktur
Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif
Dhakiri, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf, Ketua DJSN-Tubagus A Choesni, Kepala
Korps Lalu Lintas Polri- Irjen Pol Refdi Andri.
Berdasarkan data dari internal BPJS Ketenagakerjaan, pada 2018 tercatat 147.000
kasus kecelakaan kerja terjadi dengan 4678(3,18%) di antaranya mengalami cacat
dan 2575 (1,75%) lainnya meninggal dunia. Dengan kata-kata lain, dalam satu hari
sekitar 12 orang peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami kecacatan dan tujuh
orang peserta meninggal dunia.
Agus menuturkan, kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan promotif dan preventif
bagi pekerja setelah sebelumnya melalui kegiatan seminar publik yang diikuti oleh
perusahaan dan serikat buruh. Acara kali ini sebagai bentuk nyata menekan
semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja bagi pekerja.
Menurut data, kecelakaan kerja di luar tempat kerja atau jalan raya menduduki
tempat tertinggi kedua setelah di dalam lokasi kerja atau 24%, sementara jumlah
kematian yang terjadi akibat kecelakaan ini mencapai angka 57%. "Hal ini
berdampak besar bagi pekerja, keluarga, dan perusahaan itu sendiri," ujarnya.
hafid fuad.
Page 32 of 121.