Page 89 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 89

Temuan  KPK  menunjukkan, ada lima dari delapan perusahaan penyedia platform prakerja
              memiliki konflik kepentingan dengan lembaga penyedia pelatihan program itu.

              KPK pun merekomendasikan agar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang menjalankan
              Program  Kartu  Prakerja,  dan  bukan  Manajemen  Pelaksana  Program  yang  merupakan  unit
              khusus yang dibentuk pemerintah.

              Karena itu KPK merekomendasikan kepada pemerintah untuk menunda sementara pelaksanaan
              program kartu prakerja tahap 4 sampai ada perbaikan.

              Menanggapi rekomendasi  KPK  itu, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu
              Prakerja  Panji  Winanteya  Ruky  mengatakan,  saat  ini  pemerintah  tengah  melakukan
              pembahasan atas evaluasi dan perbaikan tata kelola program tersebut.

              Evaluasi tersebut program kartu prakerja melibatkan kementerian dan lembaga terkait, seperti
              Badan  Pengawasan  Keuangan  dan  Pembangunan  (BPKP),    KPK    ,  Lembaga  Kebijakan
              Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Kepolisian RI (Polri), serta Kejaksaan Agung.

              Perbaikan kemungkinan juga menyangkut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2020
              tentang  Pengembangan  Kompetensi  Kerja  Melalui  Program  Kartu  Prakerja.  Dan,  Peraturan
              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Nomor  3  Tahun  2020  tentang  Pengembangan
              Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja.

              "(Evaluasi dan perbaikan) bersama lembaga pengawas pemerintah dan penegak hukum," kata
              Panji kepada KONTAN, kemarin.

              Untuk  itu,  Panji  menyebutkan,  pendaftaran  Program  Kartu  Prakerja  gelombang  4  akan
              berlangsung setelah proses evaluasi dan perbaikan tata kelola rampung. Meski begitu, dia belum
              bisa memastikan, kapan itu selesai.

              Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono
              menegaskan, akan ada perbaikan pengelolaan Program Kartu Prakerja.


              Harapannya, dengan perbaikan ini bisa semakin meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan
              daya saing para peserta.

              Hanya, Bambang enggan mengomentari rekomendasi  KPK  yang meminta Kemnaker menjadi
              lembaga pelaksana Program Kartu Prakerja.

              Informasi saja, Program Kartu Prakerja memang awalnya Kemnaker desain sebagai salah satu
              program prioritas Presiden Joko Widodo di pemerintahan keduanya.

              Program prakerja ini sejak mula menyasar para calon pekerja dan korban pemutusan hubungan
              kerja (PHK) dengan anggaran Rp 10 triliun pada tahun ini.

              Namun,  atas  arahan  Presiden,  program  tersebut  dialihkan  pelaksanaannya  ke  Kementerian
              Koordinator Bidang Perekonomian, serta untuk mengurangi dampak Covid-19.

              Program Kartu Prakerja lalu membidik korban  PHK  dan anggarannya meningkat jadi Rp 20
              triliun.

              Salah  sasaran    Pengamat  ketenagakerjaan  dari  Universitas  Airlangga  Hadi  Subhan
              menyebutkan, pelaksanaan Program Kartu Prakerja kurang efektif.


              Sebab, yang dibutuhkan pekerja terdampak Covid-19 ialah bantuan tunai untuk bertahan hidup.


                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94