Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 73

"Kalau jam kerja sudah selesai, karyawan lebih baik langsung pulang, jangan nongkrong dulu.
              Sebab, pembatasan karyawan serta waktu keberangkatan dan kepulangannya sudah kita atur
              untuk menghindari penumpukan (di tempat kerja)," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta
              Andri Yansah di Jakarta, Rabu (10/6).

              Menurutnya, regulasi penyesuaian sistem kerja dalam masa  PSBB transisi  di DKI telah diatur
              sedemikian  rupa.  Khususnya,  pengaturan  jam  kerja  dilakukan  dengan  sistem  sifdemi
              menghindari penumpukan.
              Andri menyatakan dirinya mengkhawatirkan banyaknya karyawan yang pulang kerja lebih awal
              akan mengulur waktu kepulangan mereka karena merasa memiliki banyak waktu luang.

              Dari  penguluran  waktu  pulang  kerja,  Andri  mengkhawatirkan  adanya  penumpukan  di
              transportasi  umum  dan  tempat  lainnya  yang  meningkatkan  potensi  penularan  Covid-19.
              Sementara,  penanggung  jawab  di  tempat  kerja  masing-masing  tak  bisa  mengawasi  jika
              karyawannya sudah berada di luar kantor.

              "Yang harusnya dia pulang ke rumah, malah nongkrong, itu yang bahaya. Dia bisa saja kena
              Covid-19    karena  banyak  orang  nongkrong.  Itu  lebih  sulit  mengontrol  di  tempat  orang
              berkumpul tetapi tidak kenal satu sama lain," jelasnya.

              Andri  menegaskan,  jika  sudah  ada  pelonggaran  dan  diberi  penambahan  sektor  yang
              dikecualikan,maka hendaknya lebih baik fokus kerja saja dulu sehingga nongkrongnya ditunda
              dulu. Disnakertransgi DKI telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 1363 tahun 2020 tentang
              Protokol Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Perkantoran atau tempat kerja pada Masa
              Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

              SK tersebut meminta perusahaan untuk melaporkan protokol pencegahan atau pengendalian
              COVID-19 di perkantoran atau tempat kerja pada masa transisi. Selain itu, perusahaan diminta
              membuat pakta integritas pelaksanaan protokol sesuai yang terlampir dalam SK tersebut. Andri
              meminta perusahaan berkomitmen melaporkan kepatuhan protokol dengan jujur sesuai pakta
              integritas.

              "Pakta integritas inilah yang memudahkan kami untuk melakukan pengecekan. Kami punya data
              dari  laporan  mereka.  Kalau  sudah  cocok,  kita  lihat  ke  lapangan  apakah  sesuai  atau  tidak,"
              jelasnya.
              Saat turun ke lapangan, Pemprov DKI membentuk tim gabungan yang dikoordinaai oleh Satpol
              PP  dan  bekerja  sama  dengan  Disnakertransgi,  Dinas  UMKM,  Dinas  Pariwista,  dan  Dinas
              Perhubungan. Jika kenyataan di lapangan tak sesuai dengan pakta integritas, perusahaan akan
              dikenakan sanksi.
              "Sanksi yang dikenakan ada tahapannya. Pertama peringatan, kedua pemberhentian operasi
              untuk sementara waktu. Kalau masih bandel juga, baru rekomendasi untuk pencabutan izin,"
              tutur Andri..














                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78