Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2019
P. 65
Title KSPI MINTA PEKERJA HONORER DAPAT THR
Media Name cnnindonesia.com
Pub. Date 27 Mei 2019
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190527153303-92-398787/kspi-min ta-
Page/URL
pekerja-honorer-dapat-thr
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) meminta pemerintah
memastikan pekerja honorer, baik di pemerintahan maupun swasta mendapatkan
Tunjangan Hari Raya ( THR ) sesuai ketentuan. Pasalnya, berdasarkan pengalaman
tahun-tahun sebelumnya, masih ada keluhan dari pegawai honorer yang tidak
mendapatkan THR .
Sebelumnya, ketentuan THR diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun
2015 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun
2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
"Kami meminta untuk memberikan THR kepada para honorer karena kita tahu
kebutuhan hidup di saat Idul Fitri ini meningkat. Kami tidak ingin para honorer tidak
berbahagia pada saat lebaran," ujar Ketua Harian KSPI Muhammad Rusdi dalam
konferensi pers di Jakarta, Senin (27/5).
Sesuai ketentuan, pembayaran THR paling lambat dilakukan H-7 lebaran dalam
bentuk uang. Bagi pekerja yang masa kerjanya satu tahun atau lebih, besaran THR
minimal 1 kali gaji. Sementara, bagi pekerja yang masa kerjanya kurang dari 1
tahun besaran THR dibayar secara proporsional.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB
PGRI ) Didi Supriyadi mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 1,2 juta orang yang
bekerja sebagai guru honorer. Namun, belum seluruh guru mendapatkan THR .
Sepengetahuannya , daerah yang sudah menyalurkan THR untuk guru honorer
adalah DKI Jakarta dengan besaran 1 bulan gaji.
"Jawa Barat, Jawa Tengah dan seterusnya tidak ada THR (untuk guru honorer)
karena pemerintah daerahnya tidak menyediakan anggaran untuk THR ," jelasnya.
THR , untuk Mudik Hingga Liburan Bahkan, di sejumlah daerah, gaji guru honorer
kerap terlambat karena honor mengandalkan anggaran Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang pencairannya tidak setiap bulan. Padahal, sebagian besar guru
honorer bekerja di bawah pemerintah, baik pusat maupun daerah.
"Mungkin buruh nasibnya lebih beruntung walaupun ( THR ) sering telat, walaupun
sering (dibayarkan) tidak penuh tetapi masih dibayarkan," pungkasnya .
Page 47 of 66.