Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 JANUARI 2020
P. 105
Title WASPADAI GELOMBANG PHK BESAR-BESARAN DI 2020
Media Name liputan6.com
Pub. Date 31 Desember 2019
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4145404/waspadai-gelombang-phk-be sar-
Page/URL
besaran-di-2020
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) memprediksi ada tiga masalah
utama dibidang Ketenagakerjaan yang implikasinya akan menimbulkan instabilitas
dibidang sosial, ekonomi bahkan kalau tidak diantisipasi oleh pemerintah dapat
menimbulkan gejolak keamanan.
KSBSI mencatat tiga permasalahan utama tersebut adalah Omnibus law atau
'Undang-Undang Sapu Jagat', dimana kalangan Serikat Buruh atau Serikat Pekerja
khususnya KSBSI menolak Omnibus law atau Rancangan Undang-Undang Cipta
Lapangan Kerja.
"Omnibus ini diprediksi akan mereduksi hak-hak buruh dalam mendapatkan
pekerjaan layak dan pengupahan yang layak," ujar Ketua Departemen Lobby &
Humas KSBSI Andy William Sinaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa
(31/12/2019).
Menurut dia, masalah Ketenagakerjaan yang termasuk dalam Cluster Omnibus law
tersebut ditengarai akan memudahkan penerapan Outsourcing, Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK), PKWT, Pesangon, Jaminan Sosial.
"Selain itu prosedur akan masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan lebih
dipermudah. Hal tersebut akan mengancam eksistensi dan kredibilitas para pekerja
lokal," kata dia.
Permasalahan kedua adalah naiknya iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). Kenaikan tersebut akan menimbulkan perpindahan kelas pelayanan BPJS ke
kelas 3, dikarenakan para pekerja formal, khususnya pekerja informal tidak sanggup
membayar tingginya kenaikan iuran BPJS.
"Kami memprediksi fenomena gagal bayar BPJS akan semakin meningkat dikalangan
pekerja formal dan informal," ungkap dia.
Permasalahan ketiga, sebagai dampak digitalisasi, fenomena PHK diprediksi akan
semakin meningkat. Pada 2019 ini saja KSBSI memprediksi lebih kurang 500 ribu
Tenaga Kerja telah kehilangan pekerjaannya.
Page 104 of 153.