Page 146 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 146

Pemberlakuan Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pemberian, Persyaratan, dan Jenis
              Manfaat Layanan Tambahan dalam Program Jaminan Hari Tua (JHT) mendapat apresiasi Menteri
              Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

              Aturan ini dinilainya dapat mendorong penyaluran Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Program
              JHT BPJS Ketenagakerjaan, guna membantu pekerja/buruh untuk memiliki rumah.

              "Terbitnya Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 merupakan kabar baik bagi pekerja/buruh dan
              pengusaha untuk memberikan kemudahan bagi pekerja dalam memiliki rumah, dan membantu
              pemerintah dalam menyediakan rumah bagi masyarakat," katamya, saat menyampaikan keynote
              speech secara virtual acara Members Gathering APINDO bertema Rumah Untuk Pekerja Melalui
              Manfaat Layanan Tambahan Program Jaminan Hari Tua, Jumat (22/10/2021).

              Menaker  Ida  mengatakan,  pada  2017  -  2018,  realisasi  penyaluran  MLT  perumahan  bagi
              pekerja/buruh  sempat mengalami  kenaikan  sebanyak  658  unit  rumah,  sehingga  secara  total
              penyaluran  MLT  meningkat  menjadi  1.385  unit  di  tahun  2018.  Pada  tahun  2019  terjadi
              penurunan sebanyak 398 unit rumah. Bahkan di tahun 2020 tidak ada MLT yang tersalurkan.
              Padahal MLT Program JHT ini merupakan manfaat jaminan sosial tidak harus terjadi resiko.

              Menurutnya,  belum  optimalnya  pelaksanaan  MLT  terjadi  karena  adanya  selisih  margin  yang
              rendah  serta  ketertarikan  dari  bank  untuk  menyalurkan  KPR  Fasilitas  Likuiditas  Pembiayaan
              Perumahan (FLPP) yang menyasar kepada pekerja/buruh dengan penghasilan rendah.

              "Penyebab  lainnya  adanya  perbedaan  dasar  perhitungan  suku  bunga  deposito  penempatan
              (funding)  dengan  pinjaman  kepada  peserta  (lending),  persyaratan  bagi  pekerja  yang  tidak
              memenuhi persyaratan sebagai debitur, serta masih kurangnya sosialisasi," kata Menaker.

              Ia menjelaskan, untuk mengoptimalkan penyaluran MLT perumahan pekerja/buruh ini ada hal-
              hal baru yang diatur dalam Permenaker Nomor 17 Tahun 2021, yaitu adanya penambahan Bank
              Daerah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) maupun Bank Himbara dalam
              penyaluran MLT, serta penambahan hal baru berupa novasi bagi peserta yang telah mengambil
              perumahan berdasarkan skema KPR umum/komersial untuk dialihkan ke skema MLT.

              "Saya  ingin  dengan  pemberlakuan  Permenaker  Nomor  17  Tahun  2021,  yang  mencakup
              pengaturan hal baru tersebut bisa memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh peserta program
              JHT ini bisa memiliki rumah sendiri untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja
              serta meningkatkan kesejahteraannya di hari tua nanti," ucapnya.






















                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151