Page 159 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 159

MENAKER APRESIASI MANFAAT LAYANAN TAMBAHAN JHT BAGI PEKERJA

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  mengapresiasi  pemberlakuan  Permenaker  Nomor  17
              Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016
              Tentang  Tata  Cara  Pemberian,  Persyaratan,  dan  Jenis  Manfaat  Layanan  Tambahan  Dalam
              Program Jaminan Hari Tua. Aturan ini dinilainya dapat mendorong penyaluran Manfaat Layanan
              Tambahan (MLT) program JHT BPJS Ketenagakerjaan, guna membantu pekerja/buruh untuk
              memiliki rumah.

              "Terbitnya Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 merupakan kabar baik bagi pekerja/buruh dan
              pengusaha untuk memberikan kemudahan bagi pekerja dalam memiliki rumah, dan membantu
              pemerintah dalam menyediakan rumah bagi masyarakat," kata Menaker Ida Ida Fauziyah saat
              menyampaikan keynote speech secara virtual acara Members Gathering APINDO bertema Rumah
              Untuk  Pekerja  Melalui  Manfaat  Layanan  Tambahan  Program  Jaminan  Hari  Tua,  Jumat
              (22/10/2021).

              Menaker Ida mengatakan, dari 2017 sampai 2018, realisasi penyaluran MLT perumahan bagi
              pekerja/buruh sempat untuk mengalami kenaikan sebanyak 658 unit rumah. Sehingga secara
              total penyaluran MLT meningkat menjadi 1.385 unit di tahun 2018. Akan tetapi, pada tahun 2019
              terjadi  penurunan  sebanyak  398  unit  rumah.  Bahkan  di  tahun  2020  tidak  ada  MLT  yang
              tersalurkan. Padahal MLT Program JHT ini merupakan manfaat jaminan sosial tidak harus terjadi
              resiko.
              Menurutnya, belum optimalnya pelaksanaan MLT ini karena adanya selisih margin yang rendah
              serta ketertarikan dari bank untuk menyalurkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
              (FLPP) yang menyasar kepada pekerja/buruh dengan penghasilan rendah.

              "Penyebab  lainnya  adanya  perbedaan  dasar  perhitungan  suku  bunga  deposito  penempatan
              (funding)  dengan  pinjaman  kepada  peserta  (lending),  persyaratan  bagi  pekerja  yang  tidak
              memenuhi persyaratan sebagai debitur, serta masih kurangnya sosialisasi," kata Menaker Ida
              Fauziyah.
              Menaker menjelaskan, untuk mengoptimalkan penyaluran MLT perumahan pekerja/buruh ini ada
              hal-hal baru yang diatur dalam Permenaker Nomor 17 Tahun 2021. Yaitu adanya penambahan
              Bank Daerah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA) maupun Bank HIMBARA
              dalam  penyaluran  MLT,  serta  penambahan  hal  baru  berupa  novasi  bagi  peserta  yang  telah
              mengambil perumahan berdasarkan skema KPR umum/komersial untuk dialihkan ke skema MLT.

              "Saya  ingin  dengan  pemberlakuan  Permenaker  Nomor  17  Tahun  2021,  yang  mencakup
              pengaturan hal baru tersebut bisa memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh peserta program
              JHT ini bisa memiliki rumah sendiri untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja
              serta meningkatkan kesejahteraannya di hari tua nanti," ucapnya.



















                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164