Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 220
JAGA STANDAR PROGRAM KARTU PRAKERJA, PEMERINTAH APRESIASI DUKUNGAN
AKADEMISI
Program Kartu Prakerja yang dimulai pada masa pandemi juga masuk dalam serangkaian inisiatif
Pemerintah yang menopang masyarakat untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan
menekan laju angka pengangguran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Kartu Prakerja menjadikan jumlah
pengangguran pada kelompok penerima program tersebut menurun dan terjadi peningkatan
cukup besar di kelompok wirausaha, yaitu naik 13 persen, setelah menerima Program Kartu
Prakerja.
Lembaga survei juga merilis data bahwa penerima program mengaku mengalami peningkatan
kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja. Menko
Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan
bahwa terjadi literasi digital Indonesia yang cukup baik.
Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program ini mensyaratkan partisipasi aktif
pesertanya mulai dari mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, mengikuti dan menyelesaikan
pelatihan hingga akhirnya mendapatkan dana berupa bantuan sosial.
"Tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kartu
Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal
ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK." "Tingkat inflasi juga relatif terkendali
dan harga pangan stabil," jelas Airlangga dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra
Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan Program Kartu Prakerja, di Jakarta pada Jumat, 22
Oktober 2021.
Pemerintah juga mengapresiasi dukungan dan keterlibatan akademisi dalam menjaga standar
Kartu Prakerja. Menko Airlangga menuturkan keterlibatan Perguruan Tinggi dan Yayasan yakni
dengan cara screening sebelum suatu pelatihan masuk ekosistem Kartu Prakerja dan juga
memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem.
Proses screening dilakukan oleh Tim Asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan
Yayasan Indonesia Mengajar.
Adapun monitoring dilakukan oleh Tim Pemantau dari Institut Pertanian Bogor, Universitas
Muhamadiyah Malang dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.
"Tim Asesmen dan Tim Pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan
di Program Kartu Prakerja telah memenuhi standar. Saya mengucapkan terima kasih atas
dukungan ini. Karena Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022, saya meminta
agar Perguruan Tinggi dan Yayasan terus membantu dan mendukung Program Kartu Prakerja,"
kata Menko Airlangga.
Rektor Universitas Indonesia Prof Dr Arif Kuncoro menjelaskan bahwa Program Kartu Prakerja
melalui pelatihan yang diberikan kepada para penerima merupakan investasi, dan berdasarkan
data, insentif yang diberikan setelahnya digunakan para penerima untuk membeli peralatan
produksi.
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Panut Mulyono, mengatakan bahwa materi pelatihan yang
ada dalam Program Kartu Prakerja adalah jenis pelatihan yang berisi skill baru dan kompetensi
baru yang bisa digunakan untuk melakukan usaha baru dan menciptakan pasar yang semula
belum dipikirkan.***.
219