Page 277 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 277
HADAPI BONUS DEMOGRAFI, KEMENAKER TERUS LAKUKAN PELATIHAN VOKASI
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan, Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) terus meningkatkan kompetensi pencari kerja. Peningkatan dilakukan melalui
berbagai pelatihan vokasi baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta.
"Peningkatan kompetensi calon pekerja ini yang sedang kita lakukan," ucap Menaker saat
menerima audiensi PT Grab Teknologi Indonesia secara virtual, Jumat (22/10/2021).
Ida menjelaskan, pihaknya gencar melakukan peningkatan kompetensi calon pekerja, mengingat
dalam profil ketenagakerjaan Indonesia didominasi pencari kerja yang berpendidikan SMP ke
bawah dan skill terbatas, yang pada akhirnya produktivitasnya pun terbatas.
"Ini pekerjaan terberat kita. Padahal kita akan punya bonus demografi, yakni usia produktifnya
dominan 70 persen, dan menjadi tidak baik kalau tidak diikuti oleh kompetensi yang belum
memiliki daya saing," ujarnya.
Menurutnya, pelatihan vokasi dipilih karena pemerintah tidak bisa memaksakan orang yang
bukan lagi usia kerja untuk kembali mengikuti pendidikan vokasi atau pendidikan formal.
Ia mengatakan, upaya Kemenaker dalam mewujudkan pencari kerja yang kompeten dengan
cara menggencarkan pembangunan Balai Latihan Kerja ( BLK) Komunitas di tengah-tengah
masyarakat.
"Ini sebagai upaya mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, sambungnya, sejak 2017 hingga 2020, Kemnaker telah membangun 2.127 BLK
Komunitas yang melatih masyarakat dengan berbagai kejuruan dan program pelatihan.
Sedangkan dari sisi kualitas, pihaknya telah mengembangkan program kejuruan di BLK
Komunitas menjadi 24 program kejuruan. Selain itu, BLK Komunitas juga didorong untuk bekerja
sama dengan industri setempat.
"Sehingga pelatihan vokasi yang diselenggarakan di BLK Komunitas memiliki relevansi dengan
kebutuhan industri setempat," ucapnya.
Penyiapan Lapangan Kerja Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu masalah yang dihadapi
Indonesia untuk menyongsong era bonus demografi tahun 2045 adalah soal penyiapan lapangan
kerja.
Sebab, kata dia, saat ini Indonesia masih menanggung sebanyak 9 juta pengangguran dan
menampung 1,9 juta lulusan yang akan memasuki dunia kerja.
"Inilah problem besar yang harus dihadapi Indonesia, bagaimana kita bisa menyiapkan lapangan
kerja sebanyak-banyaknya yang memberikan kesempatan usia produktif betul-betul bisa bekerja
secara produktif," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, sekarang sudah saatnya menghitung sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki Indonesia.
276