Page 45 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 JANUARI 2019
P. 45

"Jangan sampai ada masalah baru, misalnya, yang direkrut ternyata nggak pernah
               bekerja sebagai AMT PT GUN. Pencocokan data dengan identitas masing-masing
               pelamar harus dilakukan secara cermat," tegas Ayulia.

               Seperti diberitakan sebelumnya, PT GUN telah membuka kembali lowongan kerja
               bagi mantan keryawan AMT sebagai solusi serta itikat baik atas tuntutan yang
               disampaikan mantan pekerjanya. PT GUN berharap itikat baik itu disambut baik oleh
               mantan pekerjanya.

               "PT GUN membuka kesempatan kepada mantan karyawan AMT untuk melamar
               pekerjaan kembali sesuai dengan persyaratan & prosedur yang berlaku. Dokumen
               kami tunggu 21 hari terhitung Kamis (24/1/2019). Semoga itikad baik kami direspon
               positif," kata Direktur PT GUN Rudi Bratanusa, Surabaya, Selasa (29/1/2019).

               Tawaran itu disampaikan dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan PT GUN,
               Disnaker Jakarta Utara, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Tenaga Kerja,
               dan perwakilan mantan AMT, 24 Januari 2019 lalu.

               Pada bagian lain, PT GUN menegaskan, sekelompok orang yang menggelar tenda
               keprihatinan itu adalah mantan karyawan PT GUN yang tidak ada hubungannya
               dengan PT PPN ataupun PT Elnusa Petrofin.

               "Mereka dulu memang dipekerjakan PTB GUN di fasilitas milik PT PPN. Kini, sebagai
               bentuk itikad baik, PT GUN membuka lowongan kerja kembali untuk mereka
               sekalipun proses PHK yang kami lakukan sebenarnya semua telah sesuai prosedur,
               yang berlaku" tegasnya.

               Dijelaskan, aksi yang terjadi saat ini adalah masalah hubungan kerja antara PT
               Garda Utama Nasional dengan karyawannya. Terhadap permasalahan antara
               karyawan dengan perusahaan, lanjutnya, sebenarnya pihak perusahaan telah
               melakukan berbagai macam upaya untuk dapat memperbaiki hubungan kerja.

               "Namun hingga akhirnya perusahaan tidak dapat menghindari untuk tidak
               melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Keputusan itu terpaksa diambil
               karena antara hak dan kewajiban yang tidak berjalan semestinya," jelasnya.

               Dipaparkan, dalam proses PHK ini PT GUN telah melalui seluruh tahapan
               sebagaimana diatur dalam peraturan perusahaan, UU ketenagakerjaan dan
               peraturan-peraturan lain terkait tenaga kerja. "Kami (PT GUN, Red), telah
               melaksanakan kewajiban terhadap mantan karyawan kami terkait dengan PHK itu,"
               katanya.













                                                       Page 44 of 69.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50