Page 146 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 146
"Tadi saya beserta beberapa jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju baru saja mendampingi
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, mengikuti rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem di
Kantor Gubernur Maluku. Di dalam rapat tersebut Kemenaker memiliki mandat untuk menekan
angka kemiskinan melalui masifikasi peningkatan pelatihan kerja, serta pelatihan kewirausahaan
mandiri," ungkap Ida.
Ia mengatakan itu saat membuka pelatihan berbasis kompetensi serta menyaksikan MoU dengan
mitra pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon, Rabu (13/10/2021).
Ida menyebut, sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah menggandeng
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian
Koperasi dan UKM, guna melakukan Sinergi Program Penumbuhan dan Pengembangan
Kewirausahaan dalam rangka Pengurangan Pengangguran dan Peningkatan Perekonomian
Berbasis Desa.
Di satu sisi terkait peningkatan kompetensi, Ida menekankan agar BLK Ambon harus menjadi
garda terdepan dalam menjawab kebutuhan peningkatan kompetensi, sertifikasi, hingga
penempatan industri, guna mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang ada di
Maluku.
Lebih lanjut, Ida menyambut baik atas MoU yang dilakukan oleh pihak industri dengan BLK
Ambon. Menurutnya, upaya ini sangat dibutuhkan sebagai upaya dan sinergi dari BLK sebagai
lembaga pelatihan dengan para pemangku kepentingan yang ada, baik dari kalangan
pemerintah, akademisi, lembaga pelatihan, kalangan industri/dunia usaha, juga masyarakat.
"Upaya dan sinergitas inilah yang hendaknya didorong secara maksimal untuk memperoleh
dampak positif dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan secara nasional maupun secara
regional di wilayah Provinsi Maluku," ujar Ida.
Ia mengatakan, Ida Fauziyah menekankan agar BLK terus mengoptimalkan program
transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar, guna meningkatkan kompetensi dan
menekan angka kemiskinan di daerah.
Dalam menyukseskan program tersebut, Kemenaker menjadikan agenda 6R sebagai perhatian
utamanya. 6R yang dimaksud yaitu reformasi kelembagaan, redesign substansi pelatihan,
revolusi sumber daya manusia (SDM), revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK,
dan relationship.
145