Page 255 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 255

BURUH DI TANGERANG MENOLAK KENAIKAN UMK 1,5 PERSEN

              Aliansi Buruh dan Pekerja Tangerang akan melakukan sosialisasi penolakan SK Gubernur Banten,
              terkait penetapan Upah Minimum kota/kabupaten (UMK) 2021. Penetapan ini berdasarkan SK
              nomor  561/KEP.272-HUK/2020  tentang  penetapan  UMK  di  Provinsi  Banten,  tertandatangani
              Gubernur Banten, Wahidin Halim tanggal (20/11).

              "Kami jelas menolak SK Gubernur Banten, terkait UMK yang ditetapkan kenaikannya hanya 1,5
              persen.  Hari  ini  kami  akan  berkeliling  ke  kawasan-kawasan  Industri  di  Tangerang  untuk
              mensosialisasikan penolakan UMK ini," kata Frast Ketua Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN)
              Tangerang, dikonfirmasi Selasa (24/11).

              Menurutnya, SK Gubernur Banten yang menetapkan kenaikan upah buruh sebesar 1,5 persen
              untuk tahun 2021 membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi sama sekali tidak berpihak kepada
              rakyat kecil.

              "1,5  persen  kalau  dirupiahkan  itu  hanya  sebesar  Rp2000  per  hari  dan  itu  sangat  jauh  dari
              kebutuhan buruh dengan kebutuhan-kebutuhan yang semakin tinggi di tambah dengan dampak
              Covid-19," ucap Frast.

              Untuk itu, pihaknya bersama sejumlah serikat buruh dan pekerja di Tangerang terus berupaya
              melakukan dialog dan komunikasi dengan pihak terkait, agar kenaikan upah di tahun 2021 bisa
              mencukupi kebutuhan pekerja.

              "Kami  pastikan  kami  akan  memberi perlawanan.  Karena tentu  ini  pelecehan  bagi  kami,  bagi
              buruh secara umum" jelas dia.

              Ketua  DPD  SPSI  Tangerang  Selatan,  Vanni  Sompie  menyatakan  pihaknya  tetap  akan
              memperjuangkan nasib buruh di Tangerang Selatan. Menurut dia, kenaikan upah pekerja tahun
              2021 yang hanya 1,5 persen belum memenuhi ketentuan pada Peraturan Pemerintah nomor 78
              tentang  pengupahan  pekerja.  Terlebih  lagi  serikat  pekerja/serikat  buruh  Tangerang  Selatan
              mengusulkan kenaikan sampai 8,51 persen.

              "Harusnya ini dibijaki oleh pak Gubernur. Tapi ternyata pak Gubernur mengabaikan permintaan
              dan harapan kami. Nilai kenaikan UMK 2021 jauh dibawah dari nilai yang sangat kami harapkan,"
              tegas dia.

              Diterangkan  Sompie,  Pemerintah  Kota  Tangsel  sebenarnya  telah  mengeluarkan  rekomendasi
              usulan nilai kenaikan upah pekerja sebesar 3,3 persen. Nilai itu sangat jelas tercantum dalam
              rekomendasi yang disampaikan Wali kota Tangsel kepada Gubernur Banten.

              "Namun pak Gubernur Banten juga telah mengabaikan pendapat/usulan nilai dari Pemerintah
              Kota Tangsel sendiri. Kami masih berkordinasi atas kebijakan UMK oleh Gubernur Banten ini,"
              jelas dia.

              Berdasarkan ketetapan UMK tahun 2021 yang naik 1,5 persen berdasarkan SK Gubernur Banten.
              Maka  besaran  UMK  pekerna  sesuai  wilayah  kota/kabupaten  adalah,  Kota  Tangerang  Selatan
              Rp4.230.792,65,  Kota  Serang  Rp3.830.549,10  dan  Kota  Cilegon  Rp4.309.772,64,  Kabupaten
              Pandeglang  Rp2.800.292,64,  Kabupaten  Lebak  Rp2.751.313,81,  Kabupaten  Serang
              Rp4.215.180,86, Kabupaten Tangerang Rp4.230.792,65, Kota Tangerang Rp4.262.015,37.








                                                           254
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260