Page 14 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 ApRIL 2019
P. 14

Title         PEMERINTAH DIDESAK TINDAK PERUSAHAAN SAWIT PERAMPAS HAK BURUH
                Media Name    cnnindonesia.com
                Pub. Date     29 April 2019
                              https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190428160927-20-390286/pemerin tah-
                Page/URL
                              didesak-tindak-perusahaan-sawit-perampas-hak-buruh
                Media Type    Pers Online
                Sentiment     Negative





               Jakarta  -  Koalisi  Buruh  Sawit  (KBS)  kembali  menagih  hak-hak  pekerja  di  sektor
               perkebunan kelapa sawit kepada pemerintah dan perusahaan jelang peringatan Hari
               Buruh Internasional pada 1 Mei, atau yang dikenal dengan sebutan May Day. Mereka
               menuntut  janji  perbaikan  tata  kelola  buruh  sawit  dan  kesejahteraan.

               "Kami menuntut perbaikan tata kelola ketenagakerjaan di perkebunan sawit dengan
               prinsip-prinsip kesejahteraan dan keadilan, serta hak-hak kami," ungkap Koordinator
               KBS  Sunaryo  Aritonang  di  kawasan  Cikini,  Jakarta  Pusat,  Minggu  (28/4).

               Herwin Nasution, perwakilan Serikat Buruh Perkebunan Indonesia yang merupakan
               bagian dari KBS meminta pemerintah meningkatkan pengawasan regulasi perburuhan
               di sektor ini. Sebab, menurutnya, tidak ada regulasi yang mengatur standar upah
               minimum bagi buruh sawit.

               "Bahkan  banyak  yang  mendapat  upah  rendah  dan  di  bawah  minimum  pada
               umumnya," ucap Herwin.

               Herwin meminta pemerintah bisa menindak tegas perusahaan-perusahaan sawit yang
               terbukti merampas hak-hak buruh. Sebab, banyak perusahaan yang sejatinya tidak
               menaati kesepakatan yang telah dilakukan antara perusahaan dengan serikat pekerja.
               Menurutnya,  hal  ini  kerap  terjadi  karena  minimnya  pengawasan  dari  kementerian
               teknis.

               "Misalnya, ada perusahaan di Kalimantan melakukan PHK terhadap 400 buruh sawit.
               Padahal sudah ada persetujuan pesangon yang disaksikan Dinas Ketenagakerjaan di
               sana, tapi tidak dibayar, ini tidak diperhatikan," tuturnya.

               Selain itu, ia juga menyinggung minimnya hak bagi buruh perempuan di sektor ini,
               misalnya pengurangan jam kerja saat usia kandungan cukup tua. Padahal, pekerjaan
               ini sepenuhnya dilakukan secara fisik dan tidak sepenuhnya ramah bagi perempuan.

               Zidan,  perwakilan  dari  Sawit  Watch,  meminta  pemerintah  dan  perusahaan
               memperhatikan  status  pekerja  bagi  buruh  di  sektor  perkebunan  sawit.  Sebab,
               menurutnya,  tidak  ada  struktur  dan  ikatan  kerja  pasti  dalam  sektor  ini.

               "Kebanyakan  mereka  hanya  pekerjaan  harian,  tidak  ada  jaminan  kesehatan,
               perlindungan sosial, dan lainnya," ujarnya.






                                                       Page 13 of 268.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19